Masalah Ekonomi Paling Banyak Dikeluhkan

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 30 Januari 2019 - 10:35 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penyampaian laporan hasil reses masa sidang III DPRD Riau telah selesai. Adapun laporan tersebut berisi aspirasi yang telah dijaring DPRD ke konstituen masing-masing daerah. Seperti masalah ekonomi, pembangunan jalan, pembangunan desa hingga bantuan modal usaha dari Pemerintah Provinsi (Pemprov). Nantinya aspirasi tersebut akan diusulkan DPRD ke Pemprov untuk dapat dilaksanakan.

  Hal itu ditegaskan Wakil Ketua DPRD Riau Kordias Pasaribu, Selasa (29/1) siang. Ia menyebut, reses merupakan kewajiban seorang anggota DPRD.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

 Dari reses tersebut seorang dewan bisa mengetahui apa saja yang menjadi persoalan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

  “Semua anggota DPRD ada 65 orang. Berasal dari berbagai kabupaten/kota. Pada saat reses, seluruh anggota turun ke masyarakat menjaring keluhan yang ada. Paling banyak itu masalah eknomi dan pengembangan UMKM,” ujar Kordias.

  Menurut dia, penjaringan aspirasi terhadap masyarakat juga sudah diatur ke dalam undang-undang. Maka tidak ada alasan bagi pemprov untuk tidak merealisasikan aspirasi DPRD yang telah dijaring ke masyarakat paling bawah.

  “Kami meminta pemprov supaya mengakomodir seluruh aspirasi yang telah dijaring. Karena itulah tugas dan kewajiban kami sebagai wakil rakyat,” tuturnya.

  Kordias kemudian mencontohkan salah satu aspirasi anggota DPRD Riau dapil Inhil Muhammad Arpah. Di mana ada tiga desa di sana yang ingin pindah ke Provinsi Jambi. Itu disebabkan minimnya bantuan dari pemerintah provinsi terhadap masalah perkebunan kelapa yang dialami warga. Kondisi sebaliknya justru dialami oleh masyarakat provinsi tetangga, yakni Jambi.

  “Yang membuat masyarakat tambah kecewa di Jambi, karena kampung mereka berbatasan dengan Jambi, sangat cepat bantuan datang. Maka kami minta supaya aspirasi tersebut diakomodir. Karena jika dibiarkan lama-lama pencarian masyarakat setempat berkebun kelapa bisa mati,” tambahnya.(nda)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook