JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Harga logam mulia emas dunia kembali menguat seiring dengan menurunnya selera investasi beresiko tinggi seperti pasar uang. Dolar Amerika Serikat (AS) semakin menjauhi level tertingginya menjelang debat presiden AS pekan ini, meski rebound pasar saham membatasi kenaikan logam kuning tersebut.
Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot naik 1,0 persen menjadi USD 1.878,33 per ounce pada pukul 01.07 WIB. Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup meningkat 0,9 persen menjadi USD 1.882,30 per ounce.
Analis Standard Chartered, Suki Cooper mengatakan, harga emas mulai memulihkan kerugian karena dolar menyusut dan suku bunga riil bergerak lebih rendah.
“Ada banyak peristiwa risiko pekan ini yang bisa menjadi petunjuk bagi emas, mulai dari debat pertama capres AS, dari rencana tiga kali, hingga data pengangguran dan inflasi,” ujarnya, seperti dikutip Selasa (29/9).
Seperti diketahui, Presiden Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden akan saling berhadapan dalam debat presiden pertama mereka, Selasa. Indeks Dolar (Indeks DXY) turun sebesar 0,4 persen dari tingkat tertinggi dua bulan di sesi terakhir terhadap sekeranjang enam mata uang.
Kenaikan emas agak terhambat lantaran ekuitas melesat. Terutama didorong data selama akhir pekan lalu yang menunjukkan laba di perusahaan industri Tiongkok, yang tumbuh untuk 4 bulan berturut-turut pada periode Agustus.
Adapun logam mulia lainnya, seperti perak melonjak 2,9 persen menjadi USD 23,52 per ounce. Sedangkan platinum melesat 4 persen menjadi USD 880,93 per ounce dan paladium naik 1,7 persen menjadi USD 2.253,00 per ounce.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman