HALF-DAY BUSINESS DIALOGUE: HOW TO BRANDING RIAU

Menjual dan Meningkatkan Popularitas Riau

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 29 Agustus 2013 - 10:02 WIB

Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru hendrawan@riaupos.co

Riau diharapkan tidak sekadar menjadikan identitas provinsi kaya sumber daya alam di timur pulau Sumatera, tetapi juga menjadi produk dengan harga jual mahal.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Potesi Riau yang belum terbangun dari sisi bisnis dibahas dalam “Half-Day Business Dialogue: How to Branding Riau“, yakni talkshow membahas bagaimana agar Riau semakin maju dan menjadi incaran para investor maupun turis yang dilaksanakan terbatas di Hotel The Premiere Pekanbaru, Rabu (28/8) pagi hingga siang.

Yang diundang, yang menjadi pemateri juga dari kalangan tertentu. Tampil di depan sebagai pemateri talkshow CEO Riau Pos Group, Makmur Kasim mewakili bidang media massa dan elektronik, Direktur Riau Tourism Board Fadlah Sulaiman dan Anggota Komisi D DPRD Riau Bagus Santoso.

Para tamu yang diundang pada kesempata ini juga orang-orang yang pas dengan bidang marketing, bisnis dan komunikasi.

CEO Riau Pos Group Makmur Kasim mengatakan, untuk menjual atau mem-branding Riau harus sepenuhnya mendapat dukungan dari pemerintah daerah.

Menurutnya ini sangat penting, karena swasta tidak bisa serta merta bergerak sendiri untuk membuat Riau terkenal di mata dunia.

Dia juga khawatir, ke depannya, bila Riau terus mengandalkan sumber daya alam (SDA), maka suatu saat nama Riau akan tenggelam.

“SDA bila tiba saatnya akan habis namun bila yang dikembangkan adalah budaya dan bisnis maka ini tidak akan habis. Contohnya New York yang menjadi pusat budaya dan bisnis di Amerika Serikat, kini mereka jadi tren dan perhatian dunia,” ungkap Makmur. Makmur juga menitikberatkan pentingnya pengembangan dan promosi budaya. Misalnya, Makmur dengan grup media terbesarnya, salah satunya Riau Televisi (RTv), mencoba mempopulerkan budaya Melayu Riau dengan merancang program Riau Heritage. Program ini, kata dia, akan mampu mempromosikan budaya di daerah Riau. Namun, karena sokongan pemerintah masih kurang, maka membuat program ini ternyata tidak mudah.

Dari sudut pandang media, Makmur menyebutkan perlunya Riau mencuri perhatian nasional, bahkan kalau perlu dari sumber berita dunia. Ini, sebut dia, akan melabungkan nama Riau. Tentunya dengan pemberitaan hal-hal yang positif.

Sementara itu, Anggota DPRD Riau Bagus Santoso yang tak lain adalah mantan wartawan, mengungkapkan pentingnya membuat tagline bagi Riau agar akrab di telinga masyarakat nusantara dan dunia.

Bagus melihat posisi Riau yang strategis dan identitasnya juga sangat bagus secara budaya dan penyumbang bahasa nasional.

Seharusnya, kata Bagus, orang-orang penasaran dengan nama Riau. “Riau ini bisa jadi Truly Malay Harbour atau Bandar Melayu sebenarnya. Karena posisinya strategis, budaya Melayu-nya populer, apalagi bahasanya diadopsi menjadi bahasa nasional,” ungkap Bagus.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook