PEKANBARU (RP) - Tren cukup baik diperlihatkan dalam iklim investasi di Provinsi Riau sejak Januari 2013 hingga sekarang.
Pada semester I, tercatat total investasi yang masuk ke Riau sudah mencapai Rp8,85 triliun yang didominasi sektor industri turunan kelapa sawit.
Menurut Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau, Adizar total investasi ini jauh meningkat dibanding periode yang sama sebelumnya.
Yakni pada angka Rp7,84 triliun. Sehingga tahun ini, kemungkinan total investasi Riau hingga penghujung 2013 mendatang bisa Rp15 triliunan.
‘’Ada peningkatan sekitar 13 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Tren ini harus dijaga dengan iklim investasi yang aman dan nyaman bagi investor,’’ paparnya menjawab Riau Pos, akhir pekan lalu dikantornya.
Dijelaskan Adizar, dari total tersebut diketahui Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp6,71 triliun dan Penenaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp2,1 triliun.
‘’Industri pengolahan turunan kelapa sawit sangan mendominasi sebagai minat investor untuk berinvestasi di Riau,’’ ujarnya.
Juga didukung dengan binis properti, investasi bidang energi, seperti pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dan pabrik gula.
Memang, lanjut Adizar daerah terbesar mendatangkan investasi adalah Dumai yang disiapkan menjadi zona ekonomi khusus karena akses yang dimiliki wilayah tersebut. Pekanbaru masih didukung dengan investasi di bidang perhotelan dan bangunan, di bawah Bengkalis dan Siak yang juga tetap dilirik investor.
Dengan total pada semester pertama tersebut, Riau juga sudah melebih target investasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Indonesia pada 2013 ini di angka Rp7,6 triliun. Tren ini, lanjut Adizar harus tetap dipertahankan agar iklim investasi di Provinsi Riau terus meningkat.
Meskipun investasi Riau jauh meningkat, namun secara nasional Riau masih berada di urutan ke-7 secara nasional dan tertinggi di Sumatera.(egp)