Bakrie Jual Sumur Migas ke Shell

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 29 Mei 2013 - 07:00 WIB

Bakrie Jual Sumur Migas ke Shell

JAKARTA (RP) - Perusahaan konglomerasi milik keluarga Bakrie terus berupaya menambal utang-utang korporasinya. Kini giliran anak perusahaan grup Bakrie and Brothers yang bergerak di sektor migas, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), yang menjual 10 persen kepemilikannya di blok Masela PSC kepada Inpex Masela Ltd dan Shell Upstream Overseas Services Ltd.

Direktur PT Energi Mega Persada Tbk Didit H. Agripinanto mengatakan, penyelesaian aksi korporasi yang sebagian besar sahamnya di genggaman Credit Suisse Hong Kong itu masih akan menunggu beberapa kondisi terkait. "Yang jelas, dana hasil penjualan aset tersebut untuk melunasi sebagian fasilitas pinjaman ENRG," ungkapnya, Selasa (28/5).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Berdasakan informasi, hasil penjualan 10 persen saham di Blok Masela ini diperkirakan dapat melunasi utang sebesar USD 200 juta kepada Credit Suisse. Utang kepada perusahaan keuangan global tersebut jatuh tempo pada Oktober 2013 mendatang. Dengan kondisi blok migas yang masih melakukan eksplorasi, diharapkan ada penurunan beban bunga lantaran selama ini perseroan harus membayar bunga sebesar 12 persen atau sekitar USD 25 juta tiap tahunnya.

Tak hanya itu, beban keuangan pun diharapkan menurun karena adanya peluanasan utang. Merujuk data korporasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga periode 31 Desember 2012, total liabilitas atau kewajiban perseroan tercatat mencapai USD 1,38 miliar, atau naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 1,23 miliar. Total liabilitas jangka panjang ENRG hingga akhir 2012 mencapai USD 812,6 juta, sementara liabilitas jangka pendek sebesar Rp 568,9 juta pada periode yang sama.  Saham ENRG kemarin ditutup menguat 5 poin ke posisi Rp 138 per lembar.

Di sisi lain, Investor Relation PT Energi Mega Persada Tbk Herwin Hidayat mengatakan, penjualan 10 persen kepemilikan ENRG di blok Masela PSC juga merupakan strategi perseroan untuk meningkatkan belanja modal dan modal kerja guna menaikkan produksi. "Dari sisa hasil penjualan, kami ingin meningkatkan produksi di beberapa blok, seperti blok ONWJ PSC Jawa Barat, blok Kangean di Jawa Timur, dan blok Bento di Riau," tutur Herwin.

Sebagai tambahan informasi, blok Masela PSC yang berlokasi di lautan Arafura, Indonesia, itu diperkirakan memiliki cadangan terbukti dan terukur sebesar 18,47 triliun kaki kubik gas. Perseroan sendiri memproduksi 48.500 barel minyak ekuivalen per hari sepanjang kuartal pertama 2013.

Pasca penyelesaian transaksi penjualan 10 persen saham di blok migas tersebut, dalam portofolio perseroan bakal mengoperasikan cadangan terbukti, terukur, dan terkira, sektiar 386 juta barel minyak ekuivalen dari 11 blok-blok minyak, gas, dan gas metana batu bara.

Dari sisi penjualan, perseroan membukukan kenaikan penjualan menjadi USD 654,58 juta pada 2012 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar USD 241,89 juta. Laba bersih perseroan naik menjadi USD 15,28 juta pada 2012, dari periode sama tahun sebelumnya USD 11,73 juta. (gal/sof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook