Laba BTN Rp2,8 Triliun, Penyaluran Kredit Naik 19,48 Persen

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 29 Maret 2019 - 15:45 WIB

Laba BTN Rp2,8 Triliun, Penyaluran Kredit Naik 19,48 Persen
Ilustrasi.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PT Bank Tabungan Negara Tbk dalam kinerj tahun 2018 mencatatkan laba  sebesar Rp2,8 triliun sudah termasuk perhitungan terhadap kesiapan dalam penerapan PSAK 71.

Dari penyaluran  kredit, BTN mencatatkan kinerja yang solid sepanjang 2018. Total penyaluran kredit sepanjang tahun lalu tercatat sebesar Rp 237,8 triliun, naik 19,48 persen dibanding tahun 2017 tercatat sebesar Rp198,9 triliun.

"Perolehan angka tersebut di atas pertumbuhan yang dicatatkan industri sebesar 11,75 persen. Kenaikan kredit Bank BTN tersebut didorong program satu juta rumah sehingga turut mendongkrak kinerja kredit perumahan," kata Dirut BTN Maryono dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (28/3).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Maryono 80 persen portfolio kredit BTN merupakan kredit konsumer dengan profile 90 persen merupakan kredit perumahan (KPR) yang menjadi core business perseroan sejak tahun 1974. Porsi KPR ini terbagi 56 persen merupakan KPR subsidi dan sisanya 44 persen adalah KPR Non Subsidi. Sementara untuk bersaing dengan pasar, 20 persen sisanya dialokasikan untuk kredit komersial.

"Kami bersyukur telah melalui sejumlah tantangan yang menghadang selama tahun 2018 dengan baik," katanya. Menurut Maryono, sejumlah tantangan itu adalah ketidakpastian perekonomian global dengan naiknya suku bunga The Fed. Kemudian kenaikan BI 7 Days Repo Rate yang tercatat sampai 6 kali dari 4,25 persen menjadi 6

persen atau sekitar 175 bps.

Di samping itu persiapan penerapan PSAK 71 yang akan dimulai pada awal tahun 2020, bank lebih awal mencadangkan CKPN dalam jumlah yang cukup besar. Meskipun demikian, BTN dapat melalui itu dengan catatan kinerja positif pada 31 Desember 2018.

Tercatat hingga akhir Desember 2018 total aset emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham BBTN ini mencapai Rp306,4 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp261,4 triliun. Pertumbuhan aset ini mencapai 17,24 persen atau berada di atas rata-rata industri yang tercatat 9,21 persen.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook