Komersialisasi Rokok Elektrik Iqos di Indonesia Perlu Dua Parameter

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 29 Maret 2019 - 10:20 WIB

BAGIKAN



BACA JUGA


JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Induk perusahaan PT Handaya Mandala Sampoerna Tbk, Philip Morris International sudah mengeluarkan produk Iqos, yakni rokok tanpa asap. Produk ini sudah dipasarkan di lebih dari 40 negara di Eropa dan Asia, termasuk Jepang dan Korea. Meski begitu, produk tersebut belum juga dipasarkan di Indonesia.

“Induk perusahaan kami memang memiliki inovasi produk tembakau bernama Iqos. Produk ini menggunakan tembakau asli, namun, perbedaan antara Iqos dan rokok adalah cara konsumsinya. Kalau rokok dibakar, sementara Iqos dipanaskan,” ujar Direktur Urusan Eksternal Sampoerna HM Sampoerna, Elvira Lianita dalam keterangannya, Kamis (28/3).


Elvira meneruskan produk Iqos juga berpotensi memiliki risiko kesehatan lebih rendah dibanding rokok. “Kalau dipanaskan maka pembentukan zat-zat kimia yang berbahaya maupun berpotensi berbahaya lebih kecil ketimbang jika dibakar. Itu perbedaan mendasarnya,” ujar Elvira.

Terkait komersialisasi Iqos di Indonesia, Elvira belum tahu kapan akan terealisasinya. Untuk memasarkan produk hasil dari pengembangan teknologi itu, lanjutnya, diperlukan adanya dua parameter yang menjadi pertimbangan utama. Pertama, terkait dengan pemahaman perokok dewasa tentang produk tersebut.

“Sebelum kami meluncurkan Iqos untuk komersialisasi di Indonesia, kami ingin mempelajari dulu bagaimana pemahaman perokok dewasa tentang perbedaan antara Iqos yang dipanaskan dan rokok yang dibakar. Jadi kami harus memastikan bahwa perokok dewasa paham perbedaannya, sehingga mereka bisa memilih dengan informasi yang cukup,” tegasnya.

Adapun parameter kedua tentang regulasi dan kebijakan fiskal yang tepat untuk produk ini. Jika kedua parameter tersebut sudah terealisasi, Sampoerna siap memasarkan Iqos di Indonesia.

“Kalau kedua hal tersebut sudah ada, yakni pemahaman konsumen dewasa serta lingkungan regulasi dan fiskalnya sudah sesuai, maka disitulah kami akan mempertimbangkan untuk komersialisasi Iqos di Indonesia,” pungkasnya.(jpnn/mng)

 

EDITOR : Rindra Yasin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook