PINGGIR (RIAUPOS.CO) - PT Adei Plantation and Industry terus berkomitmen dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan daerah, khususnya di wilayah operasional perusahaan melalui program CSR. Kali ini, di sektor pendidikan dan keagamaan, di Kebun Mandau Desa Muara Basung Kecamatan Pinggir, Bengkalis dibangun sebuah sekolah untuk tingkat SMP dan sebuah masjid dan gereja.
Seremoni peresmian program CSR tersebut dilakukan langsung Bupati Bengkalis Kasmarni tepat di hari Sumpah Pemuda, Kamis (28/10) pagi di Kebun Mandau. Ditandai dengan penandatangan prasasti untuk ketiga bangunan tersebut. Dihadiri Senior Manajer Kebun Mandau PT Adei Plantation and Industry Heru Andoyo SP, anggota DPRD Kabupaten Bengkalis Adihan, Kapolsek Pinggir Kompol Maitertika SH MH, serta beberapa camat dan kepala desa.
Gedung sekolah yang diresmikan adalah Sekolah Menengah Pertama Swasta Kuala Lumpur Kepong (SMPS KLK), Masjid Al-Muttaqin, dan Gereja Oikumene. Ketiganya yang berada di lingkungan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Adei Plantation and Industry Kebun Mandau, Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis.
“Apresiasi dan penghargaan kepada PT Adei Plantation and Industry Kebun Mandau Kecamatan Pinggir, karena atas kesungguhan, kepedulian, komitmen dan eksistensinya turut berkontribusi positif dalam pengembangan dunia pendidikan serta pembangunan rumah ibadah di Kabupaten Bengkalis,” ujar Bupati Kasmarni kepada Riaupos usai acara.
Bupati Bengkalis berharap program CSR yang ada agar terus berjalan dan berlanjut ke depan. Sehingga sinergitas dan kolaborasi antara pemkab dan perusahaan dapat sama -sama berbuat untuk menciptakan masyarakat yang bermarwah maju sejahtera, sesuai visi misi Bengkalis dapat tercapai.
“Sekolah ini untuk anak-anak karyawan dan terbuka untuk masyarakat umum. Mari saling menjaga dan mudah-mudahan ke depan dari SD hingga SMA juga ada di wilayah kebun perusahaan ini,” harapnya.
Senior Manajer Kebun Mandau PT Adei Plantation and Industry Heru Andoyo SP usai acara menyambut baik atensi Bupati Bengkalis dan perangkat Pemkab Bengkalis dalam kegiatan yang digelar di tengah pandemi tersebut. Menurutnya acara berjalan lancar dan berjalan sesuai prokes.
Menurutnya dengan hadirnya Bupati Bengkalis, ia berharap dapat memberi semangat terutama kepada dunia usaha. “Sesuai amanat UU, program mencerdaskan bangsa merupakan salah satu tanggung jawab perusahaan. Dan ke depan masalah perizinan tentu kita harap dari jajaran pemda dapat membantu, sehingga ke depan dapat terwujud untuk program pendidikan lainnya hingga tingkat SMA,” harapnya.
Dengan adanya sekolah tingkat menengah pertama yang dibangun ini, menurut Heru Andoyo tentu akan sangat memudahkan anak karyawan dan warga desa tempatan. Karena diakuinya, sebelumnya anak-anak di wilayah kebun harus menempuh jarak jauh untuk sekolah ke Duri. “Kalau untuk tingkat kesejahteraan guru dan SDM yang ada, diharapkan siswa kita dapat berkompetisi dan memiliki kompetensi di Kabupaten Bengkalis khususnya,” sambungnya.
Mengenai gedung sekolah yang dibangun pula, menyediakan 24 kelas. Untuk tahun pertama, dijelaskan Heru sementara hanya menampung 80 orang. Mereka adalah tamatan dari sekolah dasar yang sudah lebih dulu dibangun. Hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. “Kalau skala besar (diterima) tentu SMP sekitar akan tidak dapat murid, pembagian kuota siswa juga kami koordinasi dengan dinas terkait dan pihak kecamatan,” jelasnya.
Selain itu juga dalam program CSR yang diresmikan, menurutnya juga dapat dinikmati oleh warga suku-suku asli di wilayah kebun yang dimiliki PT Adei. “Bangunan kita untuk sekolah selain SMP juga sudah ada SD, 460an siswa, itu memang semua anak karyawan dan masyarakat di sekitar. Juga ada 4 taman kanak-kanak, letaknya memang agak berjauhan, itu untuk menampung anak-anak kita. Juga ada tempat penitipan anak di masing-masing kebun, difasilitasi standar mereka untuk menetap,” bebernya.
Masih mengenai program CSR perusahaan di sektor pendidikan, PT Adei juga menanggung semua biaya guru dan di sekolah tidak dipungut biaya apapun. “Dan semua buku dan siswa tidak dipungut biaya dan ditanggung perusahaan. Dalam mendukung program pemerintah, tentu program wajib belajar 12 tahun juga kami dukung,” pungkasnya disinggung mengenai rencana pembangunan sekolah menengah atas di wilayah perusahaan tersebut.
Laporan: Bayu Saputra (Pinggir)
Editor: Eka G Putra