JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pinjaman Tanpa Jaminan atau yang sering disebut Kredit Tanpa Agunan (KTA), merupakan produk bank dan lembaga keuangan, yang bertujuan memberi pinjaman kepada nasabahnya tanpa harus menggunakan jaminan atau agunan. Berbeda dengan pinjaman gadai bpkb mobil atau gadai rumah yang memerlukan jaminan seperti BPKB kendaraan bermotor, sertifikat rumah dan sebagainya.
Banyaknya tawaran pengajuan KTA dari bank-bank dan lembaga keuangan, ditambah kebutuhan masyarakat terhadap dana cepat untuk berbagai keperluan, seperti: dana untuk pendidikan, modal usaha, pengobatan, renovasi rumah dan berlibur. Membuat tawaran KTA tersebut menjadi sebuah solusi yang banyak diminati masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya secepat mungkin.
Sebagai pinjaman pribadi (Personal Loan), para nasabah dimanjakan dengan proses pengajuan pinjaman yang mudah, cicilan dan bunga yang ringan, sehingga masyarakat benar-benar dapat merasakan manfaatnya. Bahkan, di zaman Internet seperti sekarang ini, beberapa bank memberikan fasilitas pengurusan KTA "tanpa keluar rumah", cukup dengan mengakses website yang telah disediakan.
Proses pengajuan permohonan KTA yang cukup mudah membuat banyak orang tergiur untuk memperolehnya. Namun, ada hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mengambil Kredit Tanpa Agunan (KTA). Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Biaya-biaya yang ada dalam KTBiaya-biaya yang ada dalam KTA adalah bunga pinjaman, biaya provisi, biaya asuransi, biaya keterlambatan, biaya perlunasan dipercepat dan biaya asuransi. Sebaiknya pilihlah KTA berbiaya rendah. Sebaiknya biaya yang diperlukan untuk KTA tidak lebih dari setengah penghasilan tetap per bulan, dengan tetap mempertimbangkan biaya pengeluaran rutin.
Pinjaman akan semakin mudah jika biaya yang ada didalamnya semakin rendah. Saat apply pinjaman tanpa jaminan secara online maupun lewat bank, tanyakan terlebih dahulu besaran biaya sehingga bisa memilih KTA yang efektif dan tidak memberatkan dikemudian hari
2. Cicilan bulananMaksimal besarnya cicilan bulanan adalah 30% dari gaji per bulan. Sebaiknya jangan memilih KTA yang cicilan bulanan melebihi 30% dari gaji per bulan, karena akan mengganggu kondisi finansial keluarga. Pilihlah KTA yang tepat dengan memperhatikan suku bunga yang ditawarkan. Pilihlah bank yang menawarkan suku bunga yang paling rendah.
Bandingkan suku bunga dari beberapa bank dengan perbandingan online melalui website masing-masing bank. Perhatikan juga sifat suku bunga tersebut serta metode pembayarannya.
3. Jangka waktu cicilanPilihlah KTA yang memiliki jangka waktu cicilan terpendek. Umumnya, jangka waktu cicilan KTA antara 1–3 tahun. Semakin lama jangka waktu cicilan, semakin besar bunga yang harus dibayarkan. Jangan memilih jangka waktu 2 atau 3 tahun jika mampu mencicil dalam waktu 1 tahun saja.
