JAKARTA(RIAUPOS.CO) -- Harga ayam potong di beberapa pasar di Jawa kini anjlok. Kondisi ini membuat pemerintah diharapkan mengevaluasi seluruh regulasi yang ada dan mekanisme penerapan regulasi pemerintah di lapangan.
’’Kami akan dalami lebih lanjut supaya kondisi begini tidak berulang setiap tahun. Kami sepakat dan komitmen untuk bantu mereka,’’ tutur Tjahya.
Ketua Peternak Rakyat dan Peternakan Mandiri (PRPM) Sugeng Wahyudi mengatakan, saat ini harga ayam hidup di wilayah Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Solo telah menyentuh Rp10.500 per kg.
Sementara itu, harga ayam hidup di wilayah Jawa Barat harga ayam mencapai Rp13.000 per kg. ’’Harga-harga jauh di bawah biaya pokok produksi di kisaran Rp19.500 per kg. Kondisi ini sudah berlangsung hampir tujuh bulan dan ini memberatkan peternak,’’ ujar Sugeng.
Menurut Sugeng, jatuhnya harga ayam hidup dipicu kelebihan produksi dan tingginya biaya sarana produksi.Faktor sarana produksi tersebut meliputi day old chick (DOC) dan pakan ternak.
Parjuni menggambarkan, biaya produksi ayam hidup adalah Rp 20.000 per kg. Namun, ketika panen, mereka justru merugi
Rp 5.000 per kg karena harga jual anjlok. Padahal, dalam tujuh bulan tersebut, mereka sudah panen empat kali."Itu berarti peternak rugi 100 persen,’’ ujar Parjuni.(agf/c4/oki)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina