TETAP DIYAKINI JADI TRANSPORTASI MASA DEPAN

Ukuran dan Daya Tahan Baterai Masih Jadi Kendala Mobil Listrik

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 28 Januari 2016 - 22:39 WIB

Ukuran dan Daya Tahan Baterai Masih Jadi Kendala Mobil Listrik
Salah satu mobil listrik yang diproduksi di Indonesia.

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ukuran baterai yang masih besar, daya tahan dan lama waktu untuk mengecas masih menjadi kendala mengapa mobil listrik hingga kini masih belum terlalu dikembangkan oleh produsen mobil.

Namun demikian, mobil listrik diprediksi bakal menjadi solusi transportasi di masa depan. Setiap negara termasuk Indonesia pun berlomba-lomba untuk menghadirkan kendaraan ramah lingkungan tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto tantangan besar dalam mengembangkan mobil listrik adalah belum ada teknologi baterai yang ringan, namun memiliki daya tahan lama.

Sejauh ini belum ada produsen yang memproduksi secara massal, namun masih berupa prototipe.‎ "Permasalahannya memang masih di teknologi baterai. Untuk daya baterai besar ukuran baterainya juga besar, sehingga makan tempat. Yang ada malah mengurangi kapasitas penumpang," ujarnya dalam acara diskusi mengenai prediksi industri otomotif 2016, di Jakarta, Kamis (28/1/2016).‎

Tidak hanya itu, teknologi pengecasan juga perlu menjadi perhatian. Di Eropa, kata Jongkie, negara yang sudah mengoperasikan bus listrik hanya menggunakan baterai yang dayanya tidak terlalu besar. Sekadar cukup mencapai jarak 50 km dengan kecepatan maksimal 50-60 km/jam. Pada saat mengisi ulang baterainya memelukan waktu delapan menit sampai terisi penuh.

"Bus ini bisa menampung hingga 80 penumpang. Jadi kalau pun baterainya tidak besar, perlu ada teknologi yang bisa melakukan charging dengan cepat. Kalau ini bisa diatasi, tidak lama lagi kita akan melihat banyak mobil listrik di Indonesia. Tentunya juga ke depan mobil listrik cukup menjanjikan, peluang masih besar," terangnya.

Sekedar diketahui, tahun ini, prototipe mobil listrik nasional (Molina) yang dibangun oleh konsorsium lima perguruan tinggi rencananya akan masuk ke tahap industri. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI telah menyepakati pemberian dana sebesar Rp100 miliar untuk mewujudkan rencana tersebut.(fab)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook