Dugaan Penipuan CPNS Dipolisikan

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 28 Januari 2012 - 08:17 WIB

Laporan SYAHRUL MUKHLIS dan M ALI NURMAN, Pekanbaru redaksi@riaupos.com

Edi Iswandi (29), warga Jalan Seroja Pekanbaru dilaporkan ke Polresta Pekanbaru karena diduga melakukan penipuan dengan modus janji akan menjadikan korban sebagai Pegawai Negeri Sipil, Kamis (26/1).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut terungkap dalam laporan singkat Polda Riau yang menyebutkan korban bernama Mario Pratikno (27), warga Jalan Kapling III nomor 19, Kecamatan Bukitraya, Pekanbaru.

Dalam keterangan korban kepada penyidik, korban dan temannya bernama Nino Sampurno datang ke Kantor BSDMI P2ED RI di Jalan Rawa Mangun Pekanbaru.

Saat itu korban bertemu dengan Eri Iswandi. Korban menyerahkan uang sebesar Rp15 juta sebagai tanda jadi sebagai PNS di tempat tersebut.

Kemudian karena kecurigaan akan keberadaan lembaga tersebut, orang tua korban memeriksa keberadaan lembaga tersebut di Dirjen Keuangan, dan ternyata BSDMI P2ED RI tidak terdaftar di Dirjen Keuangan.

Saat itu juga, korban memutuskan untuk mundur dan meminta agar uangnya dikembalikan. Tapi setelah meminta uang, terlapor tidak menunjukkan itikad baik, sehingga korban yang merasa dirugikan memilih menempuh jalur hukum.

Menanggapi laporan tersebut, Kapolda Riau, Brigjen Pol Drs Suedi Husein SH mengatakan akan menindaklanjuti laporan tersebut.

‘’Kalau ada laporannya, ya ditangani, masa tidak. Penyidik tinggal menyidik dan mengumpulkan bukti-bukti serta menentukan apakah memang tindakan pidana atau bukan,’’ ujar Kapolda.

Sementara, Kasibdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, AKBP Onny Trimurty SE SIk MH mengatakan akan mencari di mana laporan tersebut berasal. ‘’Nanti akan kita tindaklanjuti,’’ ujar Onny.

Sementara, Eri Iswandi saat dikonfirmasi mengenai dugaan penipuan yang ditujukan padanya tersebut mengatakan bahwa dia sedang tidak di Pekanbaru. ‘’Nanti saya akan selesaikan dengan yang melaporkan saya itu,’’ ujar Eri.

Ditanya bagaimana langkah yang ditempuhnya untuk menyelesaikan permasalahan itu, Eri mengatakan dia akan membicarakan lebih lanjut. ‘’Nanti akan saya temui dan saya bicarakan dengan pelapor,’’ ujar Eri. Eri tidak menjelaskan langkah kongkretnya dalam penyelesaian laporan dugaan penipuan tersebut dengan korban.

Sebelumnya, lembaga yang mengaku sebagai lembaga pemerintah ini pernah diberitakan Riau Pos. Namun karena polisi tidak pernah mendapatkan laporan mengenai tindakan penipuan dari korban maka tidak pernah diproses.

Badan Sumber Daya Manusia Indonesia Pemerhati Pengembangan Ekonomi Daerah (BSDMI P2ED) diduga memakai Lambang Negara Garuda Indonesia, Kop Istana Kepresidenan hingga mencatut nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekretaris Negara Sudi Silalahi sebagai dewan pendiri.

Nama Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Malarangeng juga disebut sebagai dewan pakar.

Sementara Kapolri Bambang Hendarso Danuri tercatat sebagai dewan penasehat badan yang berdiri tahun 2009 tersebut.

Pimpinannya yang mengaku bernama Dr E Irwannur Latubual SH SE MM, bukan hanya mengaku sebagai staf ahli Presiden SBY dan berkantor di Istana Negara tapi juga merangkap banyak jabatan dalam badan ini.

Bukan hanya sebagai dewan pendiri, Irwannur juga menjabat sebagai dewan pakar dan juga Kepala Badan.  

Saat dikonfirmasi Riau Pos, pihak Istana Negara cukup terkejut dengan munculnya pemberitaan mengenai adanya BSDMI P2ED ini.

Apalagi mendapat kabar, bahwa badan ini telah membuka Kantor Wilayah (Kanwil) di berbagai ibukota provinsi hingga kabupaten/kota di seluruh Indonesia termasuk di Riau.

Bukan hanya itu, di seluruh provinsi telah terbentuk Kanwil yang diisi oleh banyak para sarjana perguruan tinggi terkemuka. Di Pekanbaru, sekitar 40-an orang lulusan Perguruan Tinggi (PTN) bahkan telah direkrut menjadi pegawai dengan iming-iming akan diangkat menjadi PNS pada tahun 2012. (muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook