Ekonomi 2020 Masih Penuh Tantangan, Cermati Pelebaran Defisit

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 27 November 2019 - 22:10 WIB

Ekonomi 2020 Masih Penuh Tantangan, Cermati Pelebaran Defisit
ILUSTRASI. Perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok memicu ketidakpastian global 2020. (dok. VoA News)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Perekonomian Indonesia tahun depan diprediksi masih menghadapi sejumlah tantangan. Berlanjutnya perang dagang antara AS dan Tiongkok serta stagnannya perekonomian dunia berpengaruh pada dinamika investasi dan konsumsi dalam negeri. Tahun depan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh di kisaran 5 persen.

Pernyataan itu disampaikan Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk Adrian Panggabean pada diskusi media, Selasa (26/11). Adrian menjelaskan, meski ekonomi nasional 2020 masih dibayangi sejumlah tantangan, para pelaku usaha diharapkan tetap optimistis.


"Manfaatkan setiap peluang, terutama dalam kondisi market yang masih volatile," tuturnya.

Adrian mengungkapkan, untuk mengatasi sejumlah tantangan tersebut, ada beberapa solusi yang bisa dilakukan pemerintah. Pertama, dalam jangka pendek, mengingat keterbatasan kebijakan moneter, pemerintah perlu mempertimbangkan pelebaran defisit APBN mendekati 3 persen.

"Caranya adalah merumuskan secara detail kebijakan suplementer yang mampu mereduksi efek negatif dari pelebaran defisit," jelasnya.

Solusi berikutnya, dalam jangka pendek dan menengah, pemerintah perlu agresif menaikkan kontribusi dividen BUMN terhadap APBN. Yakni, melalui penurunan biaya yang signifikan dan peningkatan produktivitas yang optimal. Juga, perlu memanfaatkan potensi pembiayaan lewat mekanisme sekuritisasi aset pemerintah.

Sementara itu, sejumlah kesepakatan ekonomi dihasilkan dari lawatan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang mendampingi Presiden Jokowi menyatakan bahwa sejumlah fokus kerja sama dibicarakan. Mulai bidang ekonomi, teknis pembangunan ibu kota baru, perlindungan anak buah kapal (ABK) Indonesia, hingga kerja sama regional dan global lainnya.

Khusus di bidang ekonomi, presiden RI dan Korsel menyambut baik selesainya perundingan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). "Dalam pertemuan bilateral, kedua kepala negara berharap proses legal scrubbing bisa selesai pada awal 2020 sehingga bisa segera ditandatangani," ujar Airlangga.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook