JAKARTA (RP) - PT Hutama Karya (Persero) siap mendukung langkah Menteri BUMN Dahlan Iskan yang ingin mengubah dari BUMN karya menjadi BUMN tol. Namun, manajemen Hutama Karya menilai, butuh waktu untuk merealisasikan perubahan itu, karena harus melakukan kajian terlebih dahulu.
Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Ary Widiyantoro mengatakan, maksud dari perubahan itu adalah Hutama Karya akan menjadi holding company yang khusus nantinya menangani jalan tol. Sedangkan bisnis yang selama ini jalan di bidang konstruksi diserahkan anak usahanya.
’’Kami melihat positif yang ditempuh Pak Menteri (Dahlan Iskan, Red) dengan membuat bisnis Hutama Karya jadi turun ke bawah (anak usaha, Red). Tapi, di atas HK menjadi holding company dengan core bisnis jalan tol. Namun, itu sedang dikaji perpindahan bisnis itu. Karena banyak faktor seperti melakukan perpindahan izin usaha. Itu yang masih dan harus dikaji semua, sehingga tidak menimbulkan prokontra,’’ ungkap Ary melalui ponselnya, Jumat (26/7).
Soal prospek bisnis dari jalan tol Trans Sumatera, lanjut Ary, ada business plan yang nanti diserahkan kepada Kementerian Pekerja Umum (PU) untuk disetujui.
’’Jadi prospeknya dipersetujuan Kementerian PU itu. Sekarang belum bisa dilihat prospeknya seperti apa. Bagi Hutama Karya, ketika pemerintah memberi penugasan yang mencakup perencanaan, pembangunan, pendanaan, dan operasi, maka Hutama Karya bukan menjadi operator jalan tol Trans Sumatera saja, tapi bagian-bagian lain juga,’’ rincinya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan ingin mengubah Hutama Karya dari BUMN karya menjadi BUMN tol. Perubahan ini untuk memuluskan pengerjaan beberapa ruas jalan tol di Sumatera.Untuk membangun proyek jembatan dan sebagainya, menurut Dahlan, masih bisa dikerjakan oleh anak usaha Hutama Karya.
’’Hutama Karya saya minta diubah menjadi perubahan jalan tol. Namun, bukan berarti Hutama Karya tidak membangun proyek seperti jembatan, gedung, dan lainnya. Ini bisa dikerjakan oleh anak usahanya,’’ tutur Dahlan di Jakarta (22/7). (ers)