Roem Zein: Saya Minta Upah Lelah, Bukan Uang Lelah

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 27 Juli 2012 - 09:51 WIB

Roem Zein: Saya Minta Upah Lelah, Bukan Uang Lelah
Roem Zein

PEKANBARU (RP) - Angota Panitia Khusus (Pansus) DPRD Riau untuk pembahasan revisi Perda Nomor 6/2010 tentang venue lapangan tembak PON, Roem Zein mengakui memang meminta upah lelah, tapi bukan uang lelah seperti yang selama ini disebutkan dalam persidangan.

‘’Saya tidak pernah meminta uang lelah, yang saya minta itu upah lelah,’’ kata Roem Zein yang membuat semua pengunjung sidang termasuk majelis hakim tertawa mendegar keterangan tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Keterangan itu disampaikan oleh Roem Zein dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, Krosbin Lumban Gaol SH MH dengan Penuntut Umum dari Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Muhibuddin SH MH

Roem menjelaskan bahwa dalam Tata Tertib DPRD Riau tidak diatur menerima upah lelah. Namun saat ditanya oleh hakim apakah kode etik DPRD Riau memperbolehkan dirinya menerima uang tersebut, Roem hanya terdiam, ‘’Tidak boleh Pak Hakim,’’ ujar Roem lemah.

Dalam keterangannya Roem juga mengatakan revisi Perda tersebut dilakukan karena anggaran tidak cukup sehingga memerlukan penambahan.

Ketika ditanya hakim kepada pria yang menjabat 30 tahun sebagai anggota DPRD termasuk anggota DPRD Kota Pekanbaru ini tentang dimana pembangunan stadion utama dan lapangan menembak, Roem mengatakan dia tidak tahu, karena dia tidak pernah pergi ke kedua venue PON tersebut.

Ditanya tentang mengapa terdakwa Kasi Pengembangan Sarana dan Prasarana Dispora, Eka Dharma Putra diseret ke persidangan Tipikor, Roem mengatakan tidak tahu.

Roem menyatakan dia baru tahu setelah membaca media bahwa Eka ditangkap karena memberikan uang kepada Faisal yang juga anggota DPRD Riau. ‘’Itulah Pak, saya tidak tahu, dari media saya tahu dia memberikan uang pada Faisal,’’ kata Roem.

Masih kata Roem, masalah uang itu, kalau baca media, ada masalah suap dari eksekutif yaitu Kadispora, Lukman Abbas.

‘’Saya kaget baca koran pagi, ada tertangkap Rp900 juta. KPK yang menangkap, yang membawa Faisal,’’ kata Roem.

Soal mengapa dia meminta upah lelah, Roem mengatakan paling tidak karena dia dan teman-temannya di Pansus sudah melaksanakan rapat siang dan malam.

‘’Upah lelah untuk kami yang kerja itu Pak, lelah. Karena kerja siang malam, siapa tahu ada upah lelah begitu pak,’’ kata Roem.(rul)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook