Bangun PKS Mini, Puskud Riau Gandeng Mitra

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 27 Juni 2019 - 13:17 WIB

Bangun PKS Mini, Puskud Riau Gandeng Mitra
MENANDATANGAI MOU: Ketua Puskud Riau H Syafril Manaf dan Ketua Umum Inkud Jakarta Herman YL Wutun bersalaman usai menandatangani MoU yang disaksikan Kadis Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau Dra Yulwiriati Moesa Apt MSi, perwakilan Dekopin Wilayah Riau Nusirwan dan para mitra, Senin (24/6/2019). (LISMAR SUMIRAT/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) Riau, tahun depan akan membangun pabrik kelapa sawit (PKS) mini. Pembangunan PKS berkapasitas produksi 5 ton perjam ini rencanakan, Puskud Riau akan bekerja sama dengan perusahaan Malaysia, Duke Capital dan Induk Koperasi Unit Desa (Inkud).

Untuk mewujudkan investasi puluhan miliaran rupiah tersebut, Senin (24/6) lalu dilakukan penandatangan nota kesepahaman MoU Ketua Puskud Riau H Syafril Manaf, Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) Herman YL Wutun dan pihak terkait yang disaksikan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau Dra Yulwiriati Moesa Apt MSi, perwakilan Dekopin Wilayah Riau Nusirwan, anggota PUSKUD Riau dan para mitra.

Baca Juga :Harga TBS Sawit Riau Naik Jadi Rp2.577 per Kg

"Kita sudah membangun PKS mini di Jambi yang akan diresmikan 19 Juli 2019. Nanti ada tiga unit lagi yang akan dibangun. Kapasitas 5 ton perjam atau 120 ton perhari. Medan juga mau dibangun dan sudah ditandatangi kerjasama untuk pembangunannya. Untuk Riau akan dibangun tahun depan," ujar Herman YL Wutun. Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau Dra Yulwiriati Moesa Apt M Si mengapresiasi rencana pembangunan PKS mini Puskud Riau. Apalagi Provinsi Riau merupakan daerah penghasil sawit terbesar terbesar di Indonesia. "Kalau bisa tahun ini langsung dibangun," ucapnya.

Ketua Puskud Riau H Syafril Manaf mengatakan, pembangunan PKS mini merupakan terobosan untuk mengembangkan potensi KUD yang tergabung dalam Puskud Riau. Selain itu juga diharapkan dapat menstabilkan harga TBS anggota KUD. "PKS mini akan dibangun di dekat perkebunan masyarakat. Jadi bisa menekan harga produksi sehingga diharapkan harga TBS petani tetap terjaga," paparnya.(rio)

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook