JAKARTA (RP) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menanggapi ide Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro yang berkeinginan untuk membentuk holding khusus untuk membeli 1 juta hektar peternakan sapi di Australia.
Menurut hemat Dahlan, ide itu justru dapat menunda pembelian peternakan sapi, mengingat harga daging di Indonesia hingga saat ini masih tinggi.
"Holding prosedurnya terlalu panjang, sendiri-sendiri saja lah," ujar Dahlan usai menggelar rapat pimpinan (Rapim) di Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (27/6).
Seperti diketahui sebelumnya, Dahlan telah menugaskan tiga perusahaan plat merah untuk membeli 1 juta hektar peternakan. Dari ketiga BUMN itu, Dahlan akan menunjuk salah satu BUMN untuk membeli sebuah peternakan di Australia. Hal ini dimaksudkan untuk menekan harga daging yang tak kunjung turun.
"Kami memutuskan untuk menugaskan salah satu BUMN untuk membeli peternakan sapi di Australia seluas 1 juta hektar," ungkapnya beberapa hari lalu.
Perusahaan BUMN yang akan ditugaskan tersebut adalah PT Pupuk Indonesia, Perum Bulog, atau PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). "Nanti kami minta tiga perusahaan ini mengajukan propsal, mana yang terbaik itu yang akan mendapat penugasan BUMN," pungkasnya. (chi/jpnn)