JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) optimis dapat membukukan kinerja yang lebih baik tahun ini. Lantaran, kerugian kurs tahun ini akan menurun menjadi 600 ribu dolar AS dibandingkan pada 2018 yang mencapai 2,8 juta dolar AS.
“Kami memperkirakan rugi kurs pada tahun ini akan menurun, sehingga pada tahun ini perseroan bisa mencatatkan untung,” ujar Direktur Utama NIKL, Ardhiman trikaryawan Akanda di Gran Melia Jakarta, Selasa (26/3).
Ardhiman mengungkapkan, kinerja keuangan perseroan mencatatkan kerugian sebesar 1,54 juta dolar AS, padahal di 2017 mampu mencatatkan laba bersih 1,36 juta dolar AS. “Kalau nilai tukar rupiah terhadap dolar AS stabil, tentu kami mencatatkan untung,” tuturnya.
Menurutnya, jika laju rupiah terhadap dolar AS bergerakan stabil, maka pada 2018 perseroan akan membukukan laba bersih. Karena, lanjut Ardhiman, penjualan neto NIKL pada tahun lalu mencapai 163,14 juta dolar AS atau lebih tinggi dibanding realisasi di 2017 yang senilai 151,79 juta dolar AS.