KPK Dalami Keterlibatan Anas Urbaningrum

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 27 Januari 2012 - 09:14 WIB

JAKARTA (RP)- Nama Ketum Partai Demokrat Anas Urbaningrum semakin santer disebut-sebut terlibat dalam kasus suap Wisma Atlet.

Yulianis saat dihadirkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) sebagai saksi untuk Nazaruddin membeberkan semuanya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Akibatnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan bahwa pihaknya akan mendalami keterlibatan Anas.

Ketua KPK Abraham Samad menerangkan bahwa pihaknya tak akan surut mendalami keterlibatan semua pihak yang mengeruk keuntungan dari hasil korupsi di kasus Wisma Atlet dan kasus-kasus lainnya yang berkaitan dengan Nazaruddin. Bahkan, Abraham menerangkan, KPK juga akan mendalami keterangan-keterangan yang muncul di dalam persidangan.

‘’Semua kesaksian di persidangan kami jadikan sebagai masukan. Semua akan ditelaah untuk menentukan apakah kelak akan kami jadikan alat bukti atau tidak,’’ kata Abraham di kantornya, Kamis (26/1).  Apabila memang nantinya ada dua alat bukti yang kuat, maka KPK tidak akan segan menetapkan Anas sebagai tersangka.

Saat disinggung apakah pihak istana kepresidenan mempengaruhi KPK dalam menetapkan Anas sebagai tersangka, Abraham pun dengan nada tinggi langsung membantahnya.

‘’Kami (KPK) tidak ada urusan dengan istana. Kami adalah lembaga yang independen yang dalam menetapkan tersangka harus berdasarkan dua alat bukti yang cukup,’’ imbuhnya dengan nada tinggi.

Jadi dia membantah keras bahwa KPK akan menunggu izin pihak istana sebelum menetapkan Anas sebagai tersangka. Memang dalam beberapa waktu belakangan kondisi Partai Demokrat saemakin menghangat.

Apalagi pada Selasa (24/1) lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan anggota Dewan Pembina Partai Demokrat dengan agenda untuk mengutak-atik posisi Anas.

‘’Tidak ada yang kebal hukum di Negeri ini sekalipun dia ketua partai,’’ ujar Abraham tegas.  

Seperti yang diketahui, pada sidang Rabu (25/1) lalu mantan Wakil Direktur Keuangan Permai Grup Yulianis menerangkan bahwa Anas pernah menjadi petinggi PT Anugerah Nusantara bersama Muhammad Nazaruddin. Bahkan kata Yulianis, selama tahun 2009 silam, Anas menerima gaji dari perusahaan tersebut. (kuh/jpnn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook