PEKANBARU (RP) - Tim pengelola Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) mengadakan pameran serentak di dua tempat, yakni Mal Pekanbaru dan Mal SKA, Senin(25/11). Pameran bertujuan untuk mempromosikan TNTN sebagai objek wisata untuk masyarakat umum.
“Saat ini banyak masyarakat yang menilai TNTN itu negatif, maka kami ingin menyosialisasikan sisi positifnya,” ungkap polisi hutan di kawasan TNTN, Ellan Maulan Nurjaman yang menjaga stan pameran di Mal Pekanbaru, Senin (25/11).
Menurutnya, konflik manusia dengan gajah yang terjadi beberapa waktu lalu, secara tidak langsung memberi nilai negatif. Penilaian inilah yang ingin diperbaiki oleh pihak TNTN.
Pameran dilakukan 25-30 November dengan memajang berbagai informasi tentang TNTN dan produk hasil dari masyarakat tempatan, seperti sandal, tas, tempat sampah dan barang-barang lain dari anyaman pandan.
Untuk masyarakat umum yang berminat wisata di kawasan TNTN, hanya membayar Rp1.000 per orang dan tidak berlaku untuk penggunaan kamera atau alat perekam. “Bagi yang membawa kamera tarifnya berbeda, demikian juga untuk turis dari mancanegara,” jelasnya.
Nantinya, tambahnya, daerah yang menjadi lokasi trip pengunjung berbeda dengan lokasi yang menjadi jalur gajah atau harimau sehingga dipastikan aman. Selain itu, pengunjung juga akan ditemani oleh polisi hutan yang bertindak sebagai pemandu.
Syarat masuknya mudah, pengunjung cukup datang ke kantor pusat TNTN di Langgam, Pangkalankerinci dan untuk pengunjung akan dibuatkan surat izin masuk kawasan (Simaksi).
“Bagi keluarga yang ingin menginap di TNTN, kami juga menyediakan resort sehingga tidak selalu harus berkemah di alam,” lanjutnya.
Penginapan itu, menurutnya, sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti dapur, AC, tempat mandi yang ada di dalam kamar dan fasilitas lain.
Selama berwisata, pengunjung pun bisa menikmati atraksi dan memberi makan 10 ekor gajah yang telah dijinakkan oleh mahot (pawang, red) masing-masing. Hanya saja, akses jalan menuju ke TNTN ini belum seutuhnya mulus.(*7/dac)