PADANG (RIAUPOS.CO) - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) terus membuktikan komitmen dan tanggung jawab sosialnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), khususnya pada pilar Hijau Bersama Daihatsu, yaitu program Penyu Untuk Indonesia, yang juga sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 14 tentang Ekosistem Lautan atau kehidupan di bawah laut.
Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani mengatakan, melanjutkan komitmen Daihatsu capaian produksi ke-8 juta unit pada Juli lalu bertema Bersama Sahabat Membangun Negeri, sekaligus merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78.
‘’Daihatsu lakukan kegiatan pelepasliaran 8.000 tukik ke habitat aslinya bertempat di konservasi penyu binaan yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya di Pantai Pasir Jambak, Padang, Sumatera Barat, Kamis (24/8),’’ kata Sri Agung Handayani.
Dikatakannya, pada acara ini, Daihatsu mengajak pemerintah daerah setempat dan Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSL), ADM Supplier Club, Sahabat Klub mobil Daihatsu, SMK (Sekolah Menenganh Kejuruan) binaan Daihatsu untuk melakukan aksi kolaborasi program Penyu Untuk Indonesia dalam melakukan kegiatan pelepasliaran 800 tukik di Pasir Jambak, penanaman 80 pohon cemara laut, serta kegiatan bersih-bersih pantai bersama.
‘’Kegiatan ini merupakan komitmen kami dalam menjaga kelestarian, khususnya pilar Hijau Bersama Daihatsu di bidang keanekaragaman hayati laut, yakni Penyu Untuk Indonesia, sekaligus kelanjutan komitmen kami atas capaian produksi ke-8 juta unit dengan melakukan pelepasliaran 8.000 tukik di konservasi penyu Daihatsu seluruh Indonesia. Kami berharap, aktivitas ini dapat menjadi sarana edukasi dan pariwasata, serta memberikan manfaat dan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat sesuai dengan tema Bersama Sahabat Membangun Negeri,’’ ujar Sri Agung Handayani.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini Daihatsu telah mendukung 7 lokasi konservasi penyu yang berada di Batu hiu, Pangandaran yang diresmikan pada 2010; menyusul Perancak, Bali (2011); Pulau Pramuka di Taman Nasional Kepulauan Seribu (2014); Pasir Jambak, Padang (2018); Pantai Binasi di Tapanuli (2019); Alun utara, Bengkulu (2020); dan Jogosimo di Kebumen (2021). Daihatsu juga telah menetaskan serta melepas-liarkan sebanyak lebih dari 400.000 Tukik di seluruh Indonesia sejak 2010.
‘’Selain bertujuan sebagai fasilitas pelestarian penyu, Konservasi Penyu binaan Daihatsu juga menjadi media edukasi bagi pengunjung, serta aktif menerima kunjungan dari sekolah, mahasiswa yang sedang melakukan penelitian, hingga para wisatawan lokal dan mancanegara,’’ jelasnya.
Menurutnya, Daihatsu turut mendukung konservasi penyu sejak tahun 2011 dengan filosofi ingin menjadi seperti Penyu, sebagai salah satu hewan purba yang selalu adaptif di berbagai zaman sejak Zaman Jura atau jutaan tahun lalu dan masih hidup sampai sekarang. ‘’Daihatsu konsisten ingin terus melestarikan kehidupan penyu yang berpotensi terancam punah akibat meningkatnya sampah di laut, ditambah dengan fakta bahwa dari total 7 spesies penyu di dunia, 6 di antaranya berhabitat di Indonesia,’’ jelasnya.(rls)
Laporan ERWAN SANI, Padang