PEKANBARU (RP) - Pesawat Sukhoi SSJ 100 yang dipesan maskapai penerbangan PT Sky Aviation, telat tiba di Tanah Air. Pesawat ini memiliki kapasitas 12 tempat duduk bisnis dan 75 tempat duduk ekonomi. Kehadiran Sukhoi ini melengkapi rencana pembelian 12 armada serupa oleh PT Sky Aviation hingga 2015 yang akan datang.
“Pengalaman mengoperasikan Sukhoi pertama memberikan kesan sangat baik dan nyaman. Pesawat dapat landing dan take off di bandara yang memiliki panjang landasan hanya 1.750 meter,” ucap General Manager Marketing PT Sky Aviation, Sutito Zainudin, Ahad (25/8). Disebutkan, daya angkut kargo yang dimiliki Sukhoi pun sangat besar, pemakaian bahan bakar efisien, jarak antar kursi cukup luas dan ruang penyimpanan bagasi di bagian atas pun cukup besar.
“Pesawat ini memiliki jarak tempuh terbang nonstop yang cukup jauh dengan suara mesin sangat rendah atau memiliki noise level yang sangat baik. Pemilihan pesawat ini sangat tepat untuk melayani penerbangan di wilayah Indonesia dengan lebih dari 570 bandara,” ucapnya.
Data statistik penerbangan di Indonesia menunjukkan bahwa pertumbuhan penumpang setiap tahun meningkat dengan rata-rata sekitar 15 persen. Data tahun 2012 bahkan memaparkan bahwa jumlah penumpang terangkut adalah sekitar 72,4 juta, baik untuk penerbangan domestik atau pun internasional. “Hal ini menambah kenyakinan kami untuk terus bekerja sama dengan Sukhoi dalam rangka memenuhi keperluan masyarakat yang akan bepergian dengan menggunakan pesawat terbang, sekaligus membantu mempercepat transportasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” katanya.
Dengan hadirnya pesawat ini, tambah Tito, maka jumlah armada Sky Aviation menjadi 12 pesawat yang terdiri dari 2 Sukhoi, 2 Fokker 50, 5 unit Boeing, 1 Fokker 100, 1 Grand Caravan dan 1 Cirrus. Sebanyak 12 pesawat ini telah ditempatkan di beberapa kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Pekanbaru, Batam, Pangkalpinang, Denpasar dan Kupang, untuk melayani penerbangan di Indonesia dan Malaysia dengan jumlah kota yang diterbangi adalah sebanyak 25 kota. Yaitu Pekanbaru, Batam, Tanjungpinang, Matak, Natuna, Pontianak, Lampung, Palembang, Pangkalpinang, Tanjungpandan, Dumai, Medan, Gunung Sitoli, Sibolga, Sinabang, Silangit, Denpasar, Kupang, Ende, Labuanbajo, Makassar, Sorong, Jayapura, Sumbawa Besar dan bandara internasional Malaka, Malaysia. (sar)