TAMBANG (RP) -PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menyerahkan Klasterisasi Industri UMK Keripik Nenas kepada Pemerintah Kampar untuk dijadikan sentra keripik nenas sebagai produk unggulan daerah.
Penyerahan yang dilaksanakan, Kamis (25/7) tersebut dihadiri Executive Vice President PNM, Arief Mulyadi, Pemimpin Cabang PNM Pekanbaru, Ramon Agustus serta Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kampar, Jalinus Muhammad serta undangan lainnya.
EVP PT PNM (Persero), Arief Mulyadi mengatakan Klasterisasi UMK Keripik Nenas merupakan salah satu kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang diberikan PNM kepada para nasabahnya.
‘’Selama setahun ini kami membina para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Desa Kualu Nenas agar produk mereka bisa lebih bisa bersaing dan diterima di pasar yang lebih luas,’’ ujarnya.
Ia memaparkan potensi perkebunan nenas di Kecamatan Tambang mencapai 1.550 hektare, sekitar 4,3 juta pohon dengan total produksi mencapai 2.150 ton pertahun.
Dari jumlah tersebut, sekitar 1.050 hektare berada di Desa Kuala Nenas dengan total produksi mencapai 1.456 ton pertahun atau 121 ton perbulan.
Program yang dibuka Bupati Kampar pada September tahun lalu ini diikuti 60 UMKM. Sebelum mengikuti program ini pendapatan kotor pelaku UMKM rata-rata Rp16 juta-Rp100 juta per bulan setiap nasabah.
Kini pendapatan kotor setiap nasabah rata-rata Rp25 juta-Rp106 juta per bulannya.
Arief menjelaskan peningkatan kualitas produk menjadi fokus awal dengan melakukan efisiensi proses pengeringan sehingga keripik yang dihasilkan terasa lebih gurih, enak dan tahan lama.
Pemimpin Cabang PNM Pekanbaru, Ramon Agustus menjelaskan awalnya pelaku UMKM hanya menjual keripik.
Kemudian PNM membantu mengali peluang lainnya sehingga pelaku UMKM kini memiliki program olahan nenas disamping keripik yaitu nata de vina, selai dan sirup.(mar)