Rp2.615 Triliun Pendanaan Proyek Strategis Pakai Uang Swasta

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 26 April 2018 - 12:02 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pemerintah menetapkan 245 proyek ditambah tiga program strategis nasional. Untuk menggarapnya diperlukan anggaran sebesar Rp4.417 triliun. Sumber pendanaan terbesar dari swasta yang mencapai Rp2.615 triliun. Pendanaan dari APBN atau APBD menempati porsi paling kecil sebesar Rp547 triliun.

Ketua Tim Pelaksana Ko­mite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Nasional (KPPIP) Wahyu Utomo mengatakan sumber pendanaan proyek strategis tersebut ada tiga kelompok. Selain dari dana swasta dan APBN serta APBD, juga menggunakan dana dari BUMN maupum BUMD. ’’Sumber pendanaan dari BUMN atau BUMD mencapai Rp 1.254 triliun,’’ katanya saat menjadi pembicara di Thee Kian Wie Lecture Series LIPI di Jakarta, kemarin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Wahyu menceritakan dari seluruh proyek dan program strategis tersebut, sudah ada yang selesai dikerjakan. Dia menuturkan pada 2016 telah selesai 20 proyek. Seperti jalan tol Gempol-Pandaan sepanjang 14 km.

Kemudian pengembangan ban­dara Soekarno-Hatta, ter­masuk pembangunan terminal 3. Selain itu ada bendungan Nipah dan bendungan Bajulmati di Jawa Ti­mur. ’’Kemudian pada 2017 ada sepuluh proyek yang sudah selesai. Jadi total ada 30 proyek yang sudah selesai,’’ tuturnya.

Sepuluh proyek yang selesai di 2017 diantaranya tol Mojokerto-Surabaya sepanjang 36,3 km, tol Soreang-Pasir Koja sepanjang 11 km, serta pembangunan beberapa pos lintas batas negara (PLBN). Dia menuturkan tahun ini diperkirakan ada 13 proyek strategis nasional yang selesai dibangun. Kemudian tahun depan ada 25 proyek yang sudah selesai.

Wahyu menjelaskan dalam pengerjalan proyek-proyek strategis ada sejumlah isu yang dihadapi pemerintah. Di periode 2016 isu yang mendominasi adalah pembebasan lahan (30 persen). Kemudian disusul isu perencanaan serta penyiapan (27 persen) dan isu pendanaan (25 persen). Sementara di periode 2017 isu perencanaan dan penyiapan mendominasi dengan 33 persen. Lalu isu pembebasan lahan 26 persen dan isu pendanaan 19 persen.

Plt Kepala LIPI Bambang Subiyanto berharap dalam penggarapan proyek strategis itu ada pelibatan unsur peneliti.(rin/c7/fal/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook