Filipina Tujuan Ekspor Perdana Xpander

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 26 April 2018 - 09:35 WIB

Filipina Tujuan Ekspor Perdana Xpander
EKSPOR PERDANA: Presiden Joko Widodo melepas ekspor perdana Mitsubishi Xpander ke Filipina di IPC Car Terminal, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (25/4/2018).(RAKA DENNY/JPG)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pelaku industri otomotif tanah air kembali mengukuhkan perannya sebagai basis produksi otomotif di ASEAN. Rabu (25/4) Mitsubishi Motors meresmikan ekspor perdana produk MPV Xpander ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Filipina menjadi awalan.

Mitsubishi menegaskan, peningkatan produksi akan dilakukan seiring dengan berkembangnya pasar domestik dan ekspor.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seremoni ekspor perdana Mitsubishi Xpander dihadiri Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang ditemani Chief Executive Mitsubishi Motors Osamu Masuko di Terminal Indonesia Port Corporation (IPC), Tanjung Priok, Jakarta, kemarin.

Presiden Jokowi mengapresiasi langkah Mitsubishi Motors yang kali pertama mengekspor produknya secara massal ke luar negeri dari Indonesia. ”Ekspor dan investasi, itu yang selalu saya ulang-ulang. Karena dua hal ini adalah kunci penting untuk kemajuan ekonomi Indonesia,” ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan, pemerintah akan terus mendorong kemudahan berinvestasi, terutama bagi industri yang berorientasi ekspor. Pada 2017, lanjut Jokowi, ekspor Indonesia tumbuh 16,2 persen dengan surplus perdagangan 11,8 miliar dolar AS.

”Tapi, kami akan terus mendorong agar lebih tinggi lagi dan bisa melompat lebih maju lagi,” ujarnya.

Mitsubishi Motors tak hanya menyasar pasar ASEAN sebagai tujuan ekspornya. Namun, untuk gelombang pertama, negara pertama yang menjadi sasaran adalah Filipina. Sebab, Masuko menyebutkan, permintaan yang cukup tinggi berasal dari negara tersebut.

Sampai saat ini permintaan tercatat sekitar 3.000 unit. Sebagai tahap awal, baru 400 unit Xpander yang akan dikirim ke Filipina.

”Ada 400 unit Xpander yang akan dikirim ke Filipina. Kami bakal ekspor 30 ribu unit dalam setahun untuk Filipina dan akan diikuti Thailand, Vietnam, lalu disusul Timur Tengah, negara-negara Afrika, serta Amerika Latin,” jelas Masuko.

Lantas, bagaimana Mitsubishi menyiasati permintaan domestik yang kini antrean indennya masih sekitar empat bulan? Menjawab hal tersebut, Masuko menegaskan, pasar domestik akan tetap menjadi fokus Mitsubishi.

Menurut dia, ekspor yang dilakukan Mitsubishi pun terbilang cukup terlambat mengingat rencana awal adalah Januari. ”Karena permintaan pasar domestik yang tinggi, ditunda sampai hari ini (kemarin, red) karena indennya cukup panjang di Indonesia,” ujarnya.

Mitsubishi juga berencana menggeber kapasitas produksi. Dari semula 5.000 unit per bulan, kini ditingkatkan menjadi 8.000 unit per bulan. Lalu ditargetkan pada Juli bisa 10.000 ribu unit per bulan.

”Jadi, kami tetap mengedepankan yang dalam negeri dahulu, namun tidak menutup untuk pasar ekspor. Perbandingan hasil produksinya nanti 70 persen didistribusikan ke dalam negeri, sisanya ekspor,” ujar Masuko.

Jumlah investasi yang digelontorkan untuk penambahan produksi tidak dijabarkan dengan perinci. Tetapi, Masuko memberikan gambaran bahwa peningkatan produksi 10.000 unit bakal memerlukan penambahan tenaga kerja sekitar 400 karyawan.

Penambahan produksi tersebut diprediksi Masuko bisa menyerap investasi sekitar JPY 1 miliar atau sekitar Rp126 miliar. ”Kami harus melihat kondisi atau perkembangan lebih lanjut untuk penambahan investasi lagi,” ucapnya.

Sampai saat ini, Xpander mencatatkan pemesanan hingga 66.000 unit di pasar domestik. Penjualan MPV Mitsubishi bermesin 1.500 cc tersebut dalam dua bulan terakhir, yakni Februari dan Maret, mampu menempel ketat dan bahkan unggul tipis atas kompetitor terkuat di kelasnya, yakni Toyota Avanza.(agf/c25/sof/kom)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook