Burhanuddin: Saya Terima dengan Ikhlas

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 26 Januari 2012 - 09:19 WIB

JAKARTA (RP)- Burhanudin Husein, mantan Bupati Kampar periode 2006-2011 tampak tegar di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim, Mabes Polri. Tidak ada yang berbeda ketika bertemu dengannya di tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (25/1).

Raut wajah cerah diiringi dengan senyuman khas tetap mengembang di bibirnya. Gaya bicara yang santai dan diplomatis terus meluncur dari bibir mantan orang nomor satu di negeri Serambi Makkah tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dengan nada lirih dan berlahan, Burhan yang mengenakan busana casual dengan celana dan baju kaos warna krem senada, menceritakan perasaannya mulai ditahan KPK hingga menjadi penghuni di Rutan Bareskrim Mabes Polri tersebut kepada Riau Pos kemarin.

‘’Alhamdulillah seperti yang kalian lihat. Saya sehat dan baik-baik saja,’’ ujar Burhan ketika ditanya tentang kondisinya di dalam Rutan.

Memasuki hari pertama menjadi salah satu penghuni di Rutan, Bareskrim Mabes Polri, Burhanuddin mengaku masih melakukan proses adaptasi yang tentu saja berbeda dengan kehidupan yang dijalani saat berada di luar.

‘’Saya masih adaptasi dengan lingkungan baru di sini. Siapa pun pasti akan merasa tidak nyaman yang dulunya selalu berkumpul bersama istri, anak dan kelurga. Di dalam satu rumah saja kita pindah kamar pasti suasananya sudah berbeda, apalagi di sini (Rutan, red),’’ ungkap Burhan.

Dengan cobaan yang menimpanya saat ini, ia berusaha menerima dengan ikhlas dan tabah serta menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Sedangkan proses hukum dalam kasusnya tersebut dijalani sesuai aturan yang berlaku.

‘’Saya harus menerima kenyataan ini dengan ikhlas. Pasti ada hikmah di balik semua ini. Saya yakin, seberat apapun cobaan, kalau itu kehendak Allah. Setiap cobaan itu pasti ada akhirnya,’’ ungkap mantan Kadishut Riau peride 2005-2006 tersebut.

Kepada keluarga dan orangtuanya, Burhan berharap agar tabah menerima kenyataan cobaan yang diterimanya tersebut. Ia hanya minta dukungan agar ia kuat dan selalu tegar dalam menjalankan hari-harinya di dalam Rutan.

‘’Saya minta istri, anak dan juga keluarga semuanya untuk tabah dan sabar. Saya harapkan doa dari mereka semua, saya kuat dan tegar dalam menjalankan cobaan ini,’’ ujarnya sambil mengatakan, persoalan ini sebelumnya sudah ia sampaikan kepada istri dan anaknya, sehingga ketika ditahan keluarganya tidak kaget.

‘’Alhamdulillah mereka ikhlas dan cukup tegar menerima kenyataan ini. Bahkan anak saya yang besar memberikan semangat. Mungkin ini sudah digariskan oleh Allah yang harus diterima,’’ tuturnya.

Selain keluarga dan kerabat dekat, dukungan dan doa untuknya terus mengalir dari masyarakat, meskipun melalui sambungan telepon dan titipan dari kelurga dan kerabat yang sudah menjenguknya di Rutan. Namun sudah cukup baginya agar bisa lebih kuat dan tegar. ‘’Saya tentu berterima kasih atas simpati dari masyarakat Riau dan Kampar agar saya tabah dan tawakkal menjalankan cobaan ini,’’ ujar Burhanuddin.

Dengan cobaan ini, menjadi momen itrospeksi baginya serta bisa lebih mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa dengan menjalankan ibadah dan kegiatan yang bermanfaat lainnya. ‘’Saya selalu berjamah menunaikan salat lima waktu yang sebelumnya jarang dilakukan, bahkan sering kali kita lalai dalam menunaikan salat.

Tradisi di sini juga berpuasa Senin-Kamis. Saya siap, kenapa tidak jika kita sanggup,’’ terangnya seraya mengatakan, setiap salat berjamaah selalu diimami Ustad Abu Bakar Ba’asyir.

Burhanuddin berharap kasusnya tersebut cepat diproses dan diselesaikan, sehingga ia bisa tenang, begitu juga keluarganya. ‘’Saya harap cepat dilimpahkan ke pengadilan, sehingga ada kepastian hukum,’’ tutupnya.(yud)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook