Nazar Simpan Jutaan Dolar di Singapura

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 26 Januari 2012 - 08:29 WIB

JAKARTA (RP)- Muhammad Nazaruddin ternyata sudah memindahkan kekayaannya ke Singapura. Nazar mengirimkan uang dengan jumlah jutaan dolar ke Singapura sebelum ditangkap KPK.

‘’Sebelum kejadian, uang-uang yang ada di Jakarta dikirim ke Singapura,’’ kata mantan anak buah Nazaruddin, Yulianis, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (25/1).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group itu merinci, uang yang dikirimkan Nazar sebesar 5 juta dolar AS, 3 juta dolar Singapura, dan 2 juta Euro. Uang tersebut dikirimkan dalam tiga tahap. ‘’Dikirimkan ke perusahaan AMPI-IT. Itu perusahaan Nazar,’’ ujarnya.

Yulianis pun yakin, uang itu masih dapat dinikmati Nazaruddin dan keluarga. Karena sampai saat ini belum disita oleh KPK. ‘’Uang itu belum sempat disita KPK,’’ ujarnya.

Nazaruddin pun membantah keras pengakuan Yulianis. ‘’Cek saja di Singapura,’’ ujarnya.

Nazar kembali membantah memiliki perusahaan AMPI-IT di Singapura. ‘’Sama sekali tidak pernah punya PT itu, cari saja aktanya, di situ siapa nama pengurusnya, kan kelhatan,’’ ujarnya.

Anas Digaji Rp20 Juta

Sementara dalam persidangan kemarin, Yulianis juga mengungkapkan, bahwa pada 2009 Anas Urbaningrum masih menerima list gaji sebesar Rp20 juta dari PT Permai Group. Namun, Yulianis mengaku Anas memang tidak datang ke kantor setiap hari.

‘’Biasanya Pak Anas datang tiap hari Jumat,’’ kata Yulianis dalam kesaksiannya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (25/1) kemarin.

Menurut Yulianis, kebiasaan Anas yang datang tiap Jumat ke kantor Permai Group sekaligus mengajak Nazaruddin untuk Salat Jumat. Namun, satu hal yang membuat pengunjung sidang tak sanggup menahan tawa, saat Yulianis mengungkap kebiasaan Nazaruddin.

‘’Saya tidak mendiskreditkan Pak Nazar, tapi kalau Pak Anas tidak ke kantor, Pak Nazar tidak Salat Jumat,’’ ujar Yulianis yang langsung diikuti tawa pengunjung sidang.

Komentar Yulianis ini pun langsung mendapat tanggapan dari Nazar. ‘’Saksi membangun image yang buruk mengenai saya tolong ditegur majelis. Saya tidak mau menyinggung hal pribadi karena jatuhnya sirik,’’ bela Nazar.

Bikin Paspor Palsu

Nazaruddin dan mantan anak buahnya, Yulianis berselisih pada persidangan, Rabu (25/1) kemarin. Hal itu terkait kesaksian Yulianis yang memojokkan Nazaruddin.

Yulianis yang pernah menjadi Wakil Direktur Keuangan di Permai Grup, mengaku pernah mendapat perintah khusus dari Nazaruddin. Namun perintah dari Nazar -panggilan akrab Nazaruddin- itu tak ada kaitan sama sekali dengan tugas Yulianis sebagai Wakil Direktur Keuangan.

Sebab, perintahnya adalah membuat parpor dan KTP palsu. ‘’Saya mendapat perintah melalui BBM (Blackberry Messenger) dari Bapak (Nazaruddin, red) untuk membuat paspor dan KTP palsu,’’ kata Yulianis di hadapan majelis hakim yang diketuai Darmawati Ningsih.

Nazaruddin pun membantah kesaksian mantan anak buahnya itu. Tetapi Yulianis mementahkan bantahan Nazaruddin. ‘’Kalau Bapak (Nazaruddin, red) bukan atasan saya, apa mungkin saya kerjakan?’’ kata Yulianis.

Diungkapkannya pula, Nazaruddin memberi perintah untuk membuat paspor palsu itu justru saat berada di Singapura. ‘’Waktu itu Bapak di Singapura karena kasus Wisma Atelet,’’ kata Yulianis.

Sedangkan saat ditemui di sela-sela persidangan, Yulianis mengungkapkan KTP dan paspor palsu itu justru untuk dirinya. Sebab, Yulianis sudah masuk dalam daftar nama yang dilarang ke luar negeri. Dengan paspor palsu, Yulianis diminta segera kabur ke Singapura. ‘’Saya mau diumpetin di Singapura. Karena saya banyak tahu semuanya,’’ ucapnya.

Singgung Angelina dan Wayan

Dalam persidangan kemarin, dari keterangan Yulianis juga kembali diungkapkan aliran uang dari proyek Wisma Atlet ke Angelina Sondakh dan Wayan Koster semakin terkuak. Mantan anak buah M Nazaruddin di Permai Grup, Yulianis, membeber tentang uang untuk dua anggota Komisi Olahraga DPR yang juga duduk di Badan Anggaran (Banggar) itu.

Yulianis saat bersaksi pada persidangan atas M Nazaruddin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (25/1), mengungkapkan, uang yang diserahkan ke Wayan Koster dan Angelina Sondakh itu atas dasar permintaan dari Mindo Rosalina Manulang. Menurut Yulianis, uang yang disalurkan untuk Angelina dan Wayan itu totalnya Rp5 miliar.

Mantan Wakil Direktur Keuangan di Permai Grup itu menyebut uang Rp5 miliar untuk Angelina dan Wayan terdiri dari Rp2 miliar dan Rp3 miliar. ‘’Angelina Sondakh strip Wayan Koster. Ada pembukuan. Ada di laporan pembukuan. Ada saya laporkan ke Pak Nazar,’’ kata Yulianis.

Lebih lanjut Yulianis mengatakan, sopirnya yang bernama Luthfie mengantar uang untuk Angelina. Uang untuk Angelina yang juga Wakil Sekjen Partai Demokrat itu diserahkan melalui stafnya yang bernama Jefrie.

‘’Saya pernah ditelepon oleh Jefri. Menurut Bu Rosa, itu (Jefrie, red) stafnya Bu Angelina Sondakh. Untuk penerimaan uang yang dikirim Lutfi, dua miliar dan tiga miliar. Saya cuma bilang, ada permintaan dari Bu Rosa (soal uang untuk Angelina, red), saya ajukan ke Bu Neneng (istri Nazaruddin) dan uang itu bisa keluar,’’ kata Yulianis dalam kesaksiannya.

Uang untuk Wayan Koster juga diantar oleh Lutfie. Hal itu berdasarkan pengakuan Luthfie ke Yulianis. ‘’Saya sudah antar ke ruangan Pak Wayan Koster, tadi berpapasan dengan Angelina dan Wayan,’’ kata Yulianis menirukan ucapan sopirnya itu.(ara/jpnn/int/ila)

Prioritaskan Box Culvert

DUMAI (RP) - Dalam upaya penanganan banjir di kawasan Dumai Kota yang rawan sekali dengan genangan air, Pemerintah Kota (Pemko) melalui Dinas Tata Kota dan Pertamanan Dumai merencanakan pembangunan box culvert di Jalan Sultan Syarif Karim.

‘’Kelurahan Dumai Kota dan Kelurahan Bintan Kecamatan Dumai Kota rawan sekali dengan genangan air. Hujan sedikit saja, maka kawasan pemukiman dan jalan di sana langsung tergenang air,’’ tutur Kadis Tata Kota dan Pertamanan Kota Dumai Zulfa Indra, Rabu (25/1).

Penyebabnya adalah saluran air dan box culvert yang terjadi pendangkalan dan tersumbat oleh sampah-sampah rumah tangga, seperti plastik, botol air mineral, kaleng dan sampah-sampah lainnya. Sehingga saluran drainase di kawasan tersebut tidak dapat bekerja maksimal menyalurkan air ke pembuangan akhir menuju laut.

Dikatakan Zulfa, pihaknya sudah mengusulkan rencana pembangunan tersebut pada RAPBD 2012. ‘’Kita sudah masukkan dalam rencana kerja tahun anggaran 2012,’’ ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, H Amrizal, Ketua Komisi I DPRD Dumai, pihaknya mendukung rencana pembangunan box culvert tersebut. Ia pun sependapat bahwa kawasan Dumai Kota yang selalu tergenang setiap kali hujan mesti mendapatkan prioritas dan penanganan secepatnya.

‘’Kita mendukung rencana Dinas Tatakota itu. Salah satu solusi untuk mengatasi banjir di sana memang pembangunan box culvert bersama saluran pembuangan ke laut,’’ jelasnya.(afr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook