Transaksi Elektronik Andalan Fee Base

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 25 September 2013 - 19:18 WIB

Transaksi Elektronik Andalan Fee Base

SURABAYA (RP) - Perbankan terus gencar melakukan penetrasi terhadap transaksi elektronik. Apalagi, inklusi keuangan mulai diberlakukan oleh Bank Indonesia. Ini yang membuat fee base income dari transaksi elekteronik bakal menjadi andalan perbankan.

"Saat ini, kontribusi terbesar adalah admin deposit untuk pendapatan jasa perbankan," ungkap Kepala Kantor Wilayah VIII Jatim Bank Mandiri Edwin Dwidjajanto di sela Pengundian Periode II Program Belanja/Dagang Hoki di ITC Surabaya, kemarin (24/9).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dia menyebut kontribusi admin deposit mencapai 70 persen. Posisi kedua adalah transaksi elektronik yang memberi sumbangan 15 sampai 20 persen. "Kondisi dapat berubah jika, finansial inklusi berlaku," tuturnya

Karena itu, Bank Mandiri Kanwil VIII akan terus memacu transaksi elektronik melalui mesin electronic data capturer (EDC). Merka akan memperbanyak kerjasama dengan tenan-tenant di pusat perbelanjaan. "Saat ini, potensi transaksi elektronik melalui EDC masih sangat minim. Sebab, kami baru fokus pada tahun lalu, " katanya

Padahal, tambah Edwin, potensi masih sangat besar. Dia mengambil contoh di ITC Surabaya saja yang mempunyai sekitar 2.000 tenant, mereka hanya mempunyai 220 mesin EDC di sini.

Untuk menggenjot jumlah dan nilai transaksi elektronik, Edwin mengatakan pihaknya akan gencar menambah mesin EDC. Hingga akhir tahun nanti, Bank Mandiri Kanwil VIII menargetkan penempatan mesin EDC sebanyak 28 ribu unit, bertambah 4 ribu unit dari jumlah yang ada saat ini di kisaran 24 ribu unit.

Penempatan EDC nantinya akan lebih disesuaikan dengan bisnis merchant yang menjadi fokus bank mandiri. "Yang kami bidik diantaranya department store, rumah sakit, hotel supermarket dan restoran," kata Edwin.

Hingga Agustus 2013, Bank mandiri Kanwil VIII mencatat nilai transaksi elektronik melalui EDC mencapai Rp 5 triliun. Nilai itu bertumbuh sektiar 40 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun, bank pelat merah tersebut menargetkan nlai transaksi mencapai Rp 8 triliun di Jatim. (dio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook