EKBIS

UMKM Perlu Subsidi Internet Plus Modal Kerja

Ekonomi-Bisnis | Selasa, 25 Agustus 2020 - 19:00 WIB

UMKM Perlu Subsidi Internet Plus Modal Kerja

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Pagebluk SARS-CoV-2 mengubah perilaku masyarakat memenuhi kebutuhannya. Pemerintah menilai tren market place mampu memutar kembali roda bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tanah air.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop-UKM) Teten Masduki meminta pelaku UMKM memanfaatkan dunia digital sebagai sarana dagang. Menurut dia, pelaku usaha yang mampu bertahan dari hantaman pandemi Covid-19 adalah melakukan inovasi dalam kegiatan usahanya. Termasuk yang memanfaatkan dunia digital.


“13 persen atau 8 juta UMKM yang melakukan digital marketing,” paparnya dalam webinar, Senin (24/8).

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menyebut, digitalisasi UMKM bukan perkara mudah. Pemerintah harus jemput bola. Memberikan bantuan sesuai dengan apa yang UMKM butuhkan. “Harus ada subsidi internet dan bantuan modal kerja. Itu yang tepat sasaran langsung kepada end user,” ucap Bhima kepada Jawa Pos.

Dana hibah dari Kemenkop-UKM sebesar Rp 2,4 juta untuk 12 juta UMKM sudah mulai disalurkan bertahap hingga September mulai hari ini. Langsung ke rekening by name by address pengusaha mikro dan kecil. Menurut Bhima menilai langkah tersebut tepat dan harus berlanjut. “Karena 12 juta UMKM itu masih kecil, padahal UMKM di Indonesia jumlahnya ratusan juta,” imbuhnya.

Dari dana itu, UMKM bisa menggunakannya untuk berdagang melalui market pace. Apalagi tren berdagang online semakin meningkat. Cukup memilih barang melalui smartphone, pembayaran online, dan barang diantar langsung ke rumah. Dengan digitalisasi UMKM tentu akan berdampak terhadap sektor transportasi, khususnya layanan antar dan kargo.

Managing Director PT Tri-MG Intra Asia Airlines Marco Isaak mengungkapkan, rata-rata permintaan pengiriman paket melalui market place dan e-commerce semakin meningkat selama pandemi Covid-19. Mulai pengiriman parcel domestik hingga ekspedisi internasional. “Traffic kargo meningkat sampai 50 persen,” ungkapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan terseut, Isaak sudah memesan satu armada pesawat boeing 737 freighter untuk mengakomodasi permintaan logistik Indonesia. “Saya yakin budaya belanja online akan bertambah pesat. Bulan ini satu pesawat baru akan datang,” bebernya.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: E Sulaiman









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook