JAKARTA (RIUAPOS.CO)- Moda raya transportasi atau MRT Jakarta dicurigai akan berbiaya mahal. Hal ini bisa berdampak proyek MRT mangkrak seperti yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan.
"Ada kecurigaan saya bahwa semua proyek-proyek ini akan bermasalah secara tarif," kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah di gedung parlemen, Jakarta, Senin (25/3).
Fahri mencontohkan, banyak tol yang juga bermasalah terkait tarif. Sebab, kata dia, proyek infrastruktur itu diambil alih oleh BUMN dan dibiayai pakai utang. Dia mengatakan, utang tentu harus dibayar, baik cicilan maupun bunganya. BUMN di sisi lain juga harus menjaga performance cash flow. Semua perhitungan ini akan melahirkan harga pokok produksi yang kemudian berimbas kepada besaran ongkos atau tarif.
Menurut dia, ongkos tentu dibebankan kepada rakyat. "Kalau bebannya terlalu besar seperti tol, maka MRT itu akan mangkrak seperti kasus yang Palembang itu. Yang di Palembang itu mangkrak karena tidak layak," jelasnya.
Kendati demikian, Fahri tidak percaya MRT Jakarta akan mangkrak. Sebab, ujar Fahri, di Jakarta inilah tempatnya orang mencari uang. Sebanyak 70 persen uang ada di Jakarta. Karena itu, Fahri berpendapat bahwa di Jakarta inilah memang tempatnya orang yang memerlukan transportasi massa. "Dugaan saya harga tidak akan murah.
Harga akan mahal, tetapi akan dijajali oleh orang. Kalau MRT tidak terlalu padat, ya lebih bagus, tetapi mahal (tarifnya)," pungkasnya.(boy/jpnn)
Sumber: JPNN.com
Editor: Deslina