Laporan mahyudi, Jakarta mahyudi@riaupos.com
Korban pemerkosaan JM (18) salah seorang mahasiswi di Akademi Kebidanan (Akbid) yang belakangan ini di ketahui berasal dari Rupat, Bengkalis, menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Polri Keramat Jadi, Jakarta Timur.
Hal ini dilakukan mengingat kondisi kesehatan dan mental korban masih belum stabil pasca musibah yang menimpanya pada Jumat (20/1) pekan lalu di daerah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
“Untuk memulihkan kondisi korban agar kembali stabil seperti semula, kita rujuk ke RS Polri agar menjalani perawatan,” ujar Kepala Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin ditemui Riau Pos dikantornya, Selasa (24/1).
Kondisi korban yang belum stabil dan masih dalam keadaan trauma sebut Aswin, cukup menjadi hambatan pihaknya untuk melakukan penyidikan.
Menurutnya, korban belum bisa memberikan keterangan secara utuh atas kejadian yang menimpanya tersebut. Padahal keterangannya lengkapnya diperlukan penyidik unruk merekonstruksi kasus termasuk mencari pelakunya yang diperkirakan lima orang itu.
“Kita berharap kondisi korban bisa segera stabil setelah mendapat perawatan, sehingga kita bisa mendapatkan kererangan secara utuh dan lengkap nantinya,” harap Aswin.
Aswin menegaskan bahwa hasil penyidikan sementara, pemerkosaan tersebut bukan terjadi di dalam angkutan Kota (Angkot) seperti diberitakan sebelumnya, tapi di luar setelah korban turun dan hendak menunggu angkot lain untuk melanjutkan tujuannya ke daerah Ciputat.
“Korban diperkosa di luar setelah turun dari angkot C01 jurusan Ciledug-Kebayoran Lama di dekat rel kereta api. Saat itu korban hendak menunggu angkot D01 tujuan Ciputat,” tegas Aswin.
Dijenguk Linda Gumelar
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumilar menyempatkan diri menjenguk korban di Polres Metro Jaksel.
Kedatangan Linda, Selasa (24/1) sekira pukul 09.00 Wib itu untuk memberikan dukungan supaya korban tegar dan kuat menghadapi musibah yang dialaminya tersebut.
“Bu Menteri (Linda Gumelar) datang ke sini (Mapolres menemui korban untuk memberikan dukungan dan support,” tambah Aswin seraya mengatakan bahwa saat ini korban sudah didampingi ibunya yang baru saja datang dari Riau.
Badan Penghubung Ikut Prihatin
Sementara itu, Badan Penghubung Provinsi Riau Jakarta turut prihatin atas musibah yang dialami korban yang merupakan mahasiswa Riau yang sedang menuntut ilmu di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.
‘’Kita tentu turut prihatin atas musibah yang menimpa salah seorang mahasiswi berasal dari Riau ini. Semoga semuanya bisa selesai dengan cepat. Kondisi korban diharapkan cepat stabil kembali, begitu juga pelakunya bisa segara diungkap pihak polisi,” ungkap Kepala Badan Penghubung Riau Jakarta, Tarmizi Natar Nasution usai menjenguk korban di RS Polri, Kramat Jati kemarin.
Tarmizi yang pada kesempatan itu di dampingi dua orang stafnya Eva (Kasubbid pembinaan Mahasiswa) dan Susi (Kabid Kemasyarakatan) hanya bisa bertemu dan berkomunikasi dengan Ibu korban. Sedangkan korban belum bisa ditemui karena sedang menjalani perawatan.
“Tadi kita hanya bisa ngobrol dengan ibu korban terkait kejadian yang menimpa anaknya. Sedangkan korban belum bisa ditemui, karena sedang menjalani perawatan dari tim dokter,” ujar Tarmizi.
Disebutkan Tarmizi, sebagai perwakilan Pemerintahan Provinsi Riau di Jakarta pihaknya tentu saja memberikan dukungan kepada korban dan keluarganya, agar tabah dalam menghadapi musibah tersebut.
“Saya katakan kepada ibunya, bahwa ini adalah musibah. Kita tidak boleh takut dan malu. Kejadian ini harus bisa diambil hikmahnya,” tukas Tarmizi.
Tarmizi menceritakan bahwa ibunya tampak begitu kuat dan tabah menghadapi musibah yang menimpa anak keduanya itu dari tujuh bersaudara. Ia yakin dengan dukungan dan suport keluarganya terutama, korban akan segera kembali stabil dan bangkit dari musibah tersebut.
“Saya serahkan semuanya kepada yang maha kuasa atas musibah ini, kita harus kuat dan tabah menghadpinya. Saya tidak boleh ikut shock seperti anak saya, karena semua ini pasti ada hikmahnya,” terang Natar menirukan perkataan ibu korban.
“Saya yakin dengan sosok ibu yang tegar itu, anaknya bisa bangkit kembali,” kata dia lagi seraya menghimbau kepada semua mahasiswi asal Riau di Jakarta untuk selalu waspada dan menjaga diri hendak keluar daru rumah. (wws)