Bambang Brodjonegoro Imbau Perusahaan Fokus

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 24 November 2019 - 20:47 WIB

Bambang Brodjonegoro Imbau Perusahaan Fokus
Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro. Foto: Humas Kemenristek/BRIN for JPNN.com

 JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro berharap perusahaan besar di Indonesia fokus pada laba atau profit jangka panjang dengan memasukkan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

"Sustainable profit (laba berkelanjutan) hanya bisa tercipta kalau perusahaan punya model bisnis yang kompetitif, yang istilahnya bisa bersaing dalam segala zaman. Bagaimana caranya profit perusahaan bisa bertahan dalam zaman yang berubah-ubah ini. Kuncinya adalah perusahaan tidak bisa lagi hanya menekankan pada efisiensi," ungkap Menteri Bambang, Minggu (24/11).


Dia mengungkapkan efisiensi tetap mendukung perusahaan menjadi kompetitif selama perusahaan mengikuti inovasi dan teknologi yang berkembang.

"Kalau perusahaan bisa menerapkan efisiensi, hasil akhirnya akan menjadi kuat. Profit akan menjadi tinggi, tetapi jangan lupa efisiensi hanya bisa dilakukan kalau perusahaan adaptif terhadap perkembangan zaman," terangnya.

Bambang mengatakan salah satu bentuk adaptasi terhadap inovasi adalah dengan tidak mengikuti inovasi dan teknologi secara pasif, tetapi lebih lanjut menjadi leader atau pemimpin inovasi.

"Saya mendorong perusahaan yang besar untuk tidak hanya membeli lisensi dari pihak lain atau bergantung pada teknologi impor. Memang teknologi itu bukan hal gampang, tetapi kalau kita ingin jadi pemenang, jadi kompetitif, kita harus memasteri teknologinya. Lebih baik lagi kalau kita membuat teknologinya. Artinya jangan pernah menjadi follower, berusahalah menjadi leader. Itu resep untuk profit masa depan," tegasnya.

Selain aspek inovasi, Bambang Brodjonegoro juga menyoroti aspek lingkungan sebagai bagian kunci dalam SDGs. Bambang mengungkapkan limbah perlu diolah bukan dengan upaya CSR (corporate social responsibility). Namun dalam upaya memproduksi energi baru. Dengan demikian, perusahaan dapat mendapatkan nilai tambah sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

"Di beberapa bagian Indonesia, limbah cair dari minyak sawit sekarang menjadi sumber energi utama untuk pembangkit listrik tenaga biomassa. Di pembangkit lain, limbah kayu bisa menjadi sumber energi utama untuk biomassa," tandasnya. (esy/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook