JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Hingga kuartal-III 2019, realisasi investasi hulu minyak dan gas (migas) mencapai USD 8,4 miliar atau hanya 57,14 persen dari target yang sebesar USD 14,7 miliar. Angka ini naik 11 persen dibandingkan realisasi investasi kuartal III 2018 sebesar USD 7,6 miliar atau year-on-year (YoY).
“Penerimaan negara sampai dengan kuartal-III 2019 dari sektor migas mencapai USD 10,99 miliar,” kata Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas atau SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman di Kantor SKK Migas, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (24/10).
Investasi hulu migas di Indonesia diperkirakan akan terus naik mencapai USD 43,3 miliar pada 2027 mendatang. Dengan proyeksi pendapatan kotor atau gross revenue mencapai USD 20 miliar.
Fatar Yani menambahkan, terdapat 42 proyek migas dengan perkiraan produksi migas 1 juta BOEPD. Setara dengan jumlah produksi minyak 92,1 ribu barel per hari dan gas 6,1 miliar kaki kubik per hari.
Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto mengatakan, pihaknya sudah melakukan banyak perubahan untuk menggaet investor di hulu migas. Antara lain meningkatkan kecepatan pelayanan dan perizinan kepada investor.
“SKK Migas ingin menciptakan iklim investasi dan pelayaman kepada investor baik dan dilakukan secepatnya, dengan itu investor semakim tertarik masuk,” ujar dia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal