MAMPU BERSAING DI PASAR ASEAN

Lima Belas Bank Siap Hadapi MEA

Ekonomi-Bisnis | Senin, 24 Juni 2013 - 06:03 WIB

Lima Belas Bank Siap Hadapi MEA

JAKARTA (RP) - Upaya Bank Indonesia (BI) untuk mendorong sektor perbankan bersaing di level ASEAN diperkirakan bisa berhasil. Setidaknya, BI mencatat telah ada 15 bank yang siap berkompetisi dengan bank-bank besar lainnya di pasar internasional.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengatakan, salah satu syarat bank untuk mampu menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 mendatang adalah pemenuhan kriteria permodalan yang diatur dalam regulasi multiple license (izin berjenjang). Menurut ketentuan PBI Nomor 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, dijelaskan bahwa bank dibedakan menurut kategori buku I hingga IV.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut dia, bank kategori buku I adalah yang memiliki modal inti di bawah Rp 1 triliun. Sementara buku II memiliki modal inti minimum Rp 1 triliun hingga di bawah Rp 5 triliun. Selanjutnya untuk bank dalam buku III mempunyai modal inti minimum Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun. Sedangkan bank kategori buku IV memiliki modal inti minimum Rp 30 triliun.

"Saat ini yang masuk buku IV ada empat bank. Sementara buku III ada 11 bank. Itu yang setidaknya bisa bersaing di MEA. Sisanya 47 bank di buku II dan 59 bank di buku I, masih harus meningkatkan modal lagi," ungkap Difi.

Karena itu, Difi berharap perbankan yang modalnya masih belum kuat harus lebih agresif lagi untuk memberikan kontribusi kredit yang produktif. Misalnya, bank pada kategori buku I harus menyalurkan sedikitnya 55 persen total kreditnya kepada sektor produktif. Sementara bank pada buku II mengalokasikan minimum 60 persen kreditnya ke sektor produktif. Untuk" buku III dan IV masing-masing wajib menyalurkan 65 persen dan 70 persen kreditnya ke sektor produktif.

"Hal ini juga untuk mengantisipasi kebijakan tidak semua bank bisa buka pada 2020. Pada periode itu, hanya bank-bank besar saja yang mampu bertahan. Sehingga sekarang bank besar kategori permodalan buku III dan IV sudah diarahkan menyalurkan kredit produktif yang lebih besar lagi," terangnya

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Mulya Siregar mengatakan, dalam peraturan multiple license yang diturunkan dari arsitektur perbankan Indonesia (API) tersebut, akan muncul bank yang bisa memenuhi kualifikasi bank ASEAN (Qualified ASEAN Bank/QAB). "Jadi bank-bank tersebut dapat melakukan ekspansi ke 10 negara di Asean," paparnya. (gal/sof)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook