JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Menyambut Idul Fitri 1439 H, Bank Indonesia menyiapkan keperluan uang untuk tarik tunai sebesar Rp188,2 triliun. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp163,2 triliun. Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi mengatakan, dari sisi pengelolaan uang rupiah, BI telah mempersiapkan layanan kas, baik melalui jaringan kantor Bank Indonesia maupun jaringan perbankan.
Sementara dari sisi sistem pembayaran, infrastruktur sistem pembayaran nontunai yang diselenggarakan oleh BI terus dijaga agar dapat melayani keperluan masyarakat. “Untuk menjamin terpenuhinya uang di masyarakat maka BI mengirim dan mendistribusikan ke seluruh Indonesia. Tentu saja kami selalu menyiapkan uang dengan kondisi layak edar ke masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/5).
Dia menambahkan, BI juga melakukan pendistribusian uang ke wilayah 3T (terdepan, terluar dan terpencil). Hal itu dilakukan agar keperluan uang hingga daerah terpencil dapat terpenuhi dengan baik. “BI itu juga menjangkau pelosok. Itu kita beri nama BI jangkau. Di sana, uang lusuh kami tarik,” jelasnya.
Di samping itu, kendati saat ini penggunaan uang tunai masih cukup besar, pihaknya terus mendorong masyarakat agar mulai terbiasa menggunakan uang nontunai. Sehingga ke depannya Indonesia diyakini mampu meningkatkan daya saing melalui kualitas transaksi keuangannya.
“Saat ini juga telah digulirkan gerbang pembayaran nasional. Bahwa program ini zamannya milenial. Mari kita dorong terus program ini supaya kita bisa setara mempunyai daya saing dengan negara lain dan sudah pasti juga untuk meningkatkan keamanan,” ujarnya.(hap/das)
