PEKANBARU (RIAUPOS.CO) Dua flyover yang ada di Pekanbaru, akan diresmikan dalam waktu dekat ini. Sama halnya dengan Jembatan Siak IV, jembatan layang yang dibangun dengan APBD Riau 2018 ini, juga akan diberi nama.
Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim sudah punya usulan sendiri untuk nama dua flyover tersebut. Tapi masih dalam pembahasan. “Itu yang sedang saya pikir-pikir. Kalau flyover di Jakarta namanya Semanggi,” kata Wan Thamrin, Rabu (23/1).
Dirinya mengaku sudah meminta saran kepada Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), untuk penamaan dua flyover itu. Dia sudah melempar usulannya untuk dibahas oleh LAMR.
Untuk flyover Simpang SKA, Wan Thamrin mengusulkan nama Puan Cempaka. Sedangkan flyover Pasar Pagi Arengka diusulkan untuk diberi nama Puan Melati.
“Rencana saya, kalau memang memungkinkan, setelah tanya ke orang-orang tua termasuk LAM, bagaimana kalau flyover di Simpang SKA diberi nama Puan Cempaka dan di Simpang Pasar Pagi Arengka dibuat Puan Melati,” katanya.
Pertimbangannya, kata Wan, cempaka dan melati tersebut adalah tumbuhan khas Riau. “Itu karena cempaka dan melati itu pohon Melayu saja,” kata Wan Thamrin.
Ditanya apakah nama dua flyover tersebut akan diberi nama pahlawan, Wan Thamrin kembali akan memikirkannya. Tapi sampai saat ini, Wan belum memiliki usulan nama pahlawan atau tokoh Riau untuk disematkan sebagai nama dua flyover tersebut.
Jalan di Bawah Flyover Dibuka
Jalan yang berada di bawah Flyover Pasar Pagi Arengka, dibuka. Sebelumnya kendaraan dari arah Simpang Arifin Achmad menuju arah Marpoyan, melewati jalan di sisi Pasar Pagi, sekarang melewati bawah jembatan layang.
Hal itu diakui oleh Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, Yunnan Haris. “Memang ada pengalihan arus tadi,” kata Yunnan kepada Riau Pos, Rabu (23/1).
Pengalihan arus ini, kata dia, hanya bersifat sementara. Sebab, jalan yang berada di sisi Pasar Pagi tengah diperbaiki. Oleh karena itu, jalan sisi Pasar Pagi ditutup sementara.
“Karena ditutup untuk finishing, maka dipakai di bawah jembatan. Itu sifatnya hanya sementara. Yang dibuka itu, menuju Jalan Soekarno- Hatta atas (arah Marpoyan, red). Untuk uang lurus dan belok kanan. Jembatan layangnya belum,” kata dia.
Jika nanti sudah selesai secara keseluruhan, maka arah ke Panam menggunakan jembatan layang. Sementara untuk lurus ke arah Marpoyan, menggunakan jalan di bawah flyover. “Tapi yang dibuka sekarang itu hanya sementara,” jelasnya.
Dishub Susun Rekayasa
Lalu Lintas