Hadirkan Bikopra, Aspekpir Bangkitkan KUD

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 23 November 2022 - 09:45 WIB

Hadirkan Bikopra, Aspekpir Bangkitkan KUD
Gubernur Riau Syamsuar bersama Ketua Umum Aspekpir Indonesia Setiyono saat membuka kegiatan Bimtek UMKM Bikopra di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Ahad (20/11/2022) malam. (ASPEKPIR UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO)  -  Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) Indonesia kembali menghadirkan program Bangun Industri Koperasi Rakyat Indonesia Sejahtera (Bikopra). Hal ini ditandai dengan peluncuran program sekaligus dibukanya gelaran bimbingan teknis (bimtek) UMKM Bikopra.

Kegiatan ini berlangsung meriah di Mutiara Hotel Pekanbaru, Ahad (20/11) malam. Gubernur Riau, Syamsuar turut hadir membuka langsung kegiatan yang berlangsung dari 21 November-23 November 2022 tersebut.


Dikatakan oleh Ketua Umum Aspekpir Indonesia, Setiyono program ini merupakan pola kemitraan Perkebunan Inti Rakyat (PIR) di Riau. Pihaknya mengaku ingin kembali kejayaan Koperasi Unit Desa (KUD) dan UMKM di wilayah Riau.

Kami Aspekpir sangat berharap kejayaan KUD bisa terulang kembali. Sebelumnya, selama ini, kita sama-sama merasakan waktu kejayaan KUD-KUD pada masa lalu.  Bahkan KUD dianggap sebagai soko guru perekonomian di negara kita ini,  tapi sekarang sudah mulai redup. Dengan kegiatan ini, kami harap, kita bisa bersama-sama mengembalikan masa kejayaan tersebut," ungkap Setiyono.

Dari data Kemenkop dan UKM tahun 2018-2019, UMKM tercatat secara nasional mencapai 64,2 juta unit usaha. Angka itu jauh lebih besar dibanding usaha di skala besar yang hanya di kisaran 5.550 unit usaha. Hal itu dinilainya sebagai sebuah potensi yang punya dampak strategis terhadap perekonomian Indonesia.

Menurutnya, ada beberapa unit usaha yang bisa dilakukan KUD dan UMKM dalam program Aspekpir. "Misalnya pembuatan pakan ternak dari daun kelapa sawit, pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak, usaha kerajinan dari lidi sawit, jasa titipan ternak dan masih banyak lagi," terangnya.

Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar menilai, Riau sebagai daerah yang jadi ikon sawit, sudah seharusnya ambil bagian dalam program ini.  "Sudah seharusnya petani sawit itu sejahtera. Semoga, program ini mampu menumbuh kembangkan industri UMKM berbasis petani kelapa sawit untuk memajukan perekonomian petani kita," paparnya di hadapan peserta.

Syamsuar tak menampik bahwa industri kelapa sawit indonesia beberapa bulan terakhir ini mengalami cobaan serius. Hingga berdampak juga terhadap harga pembelian tandan buah segar (TBS). Namun, dikatakannya, pemerintah telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan yang berdampak kepada petani tersebut.

“Semoga program bisa menjadi solusi untuk mengembangkan industri perkebunan kelapa sawit di Riau. Sementara dalam implementasinya diharapkan Aspekpir bersinergi dengan pemerintah, dunia usaha dan KUD yah didukung dengan tersedianya potensi lahan dan permodalan," harapnya.(azr)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook