JAKARTA(RIAUPOS.CO)– Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mendapat jabatan baru sebagai komisaris utama (komut) PT Pertamina. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dengan persetujuan Presiden Joko Widodo telah menetapkan posisi Ahok di perusahaan minyak pelat merah tersebut.
Menanggapi itu, anggota Komisi VI DPR Mohammad Toha mengaku tidak mempermasalahkan soal penunjukkan Ahok untuk memimpin Pertamina. Sebab, penunjukkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu sudah sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku. “Siapa saja boleh jadi komut di BUMN, asal memenuhi persyaratan, ketentuan, dan tentu etika,” ujar Toha saat dihubungi, Sabtu (23/11).
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini pun enggan menanggapi perihal kinerja Pertamina nanti selama dipimpin Ahok. Menurutnya biar nanti waktu akan menjawab soal kinerja Ahok.
“Kalau saya enggak mau tebak-tebak, kita buktikan saja bagaimana kinerja Ahok nanti. Sekali lagi, keyakinan menteri BUMN perlu di-backup, namun kalau gagal sanksi lebih keras,” katanya.
Sekadar informasi, Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
“Basuki Tjahaja Purnama Komisaris Utama di Pertamina. Didampingi oleh Pak Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama di Pertamina,” ujarnya, Jumat (22/11).
Selain dua nama di atas, Erick juga menyodorkan Emma Sri Martini, direktur utama Telkomsel. Emma ditunjuk menjadi Direktur Keuangan Pertamina menggantikan Pahala Nugraha Mansury.
Pergantian Pahala di Pertamina, sambung Erick, berkaitan dengan tugas barunya di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala akan dibantu oleh Chandra Hamzah sebagai Komisaris Utama BTN.
Editor :Deslina
Sumber: jawapos.co