INDUSTRI

Usai Produksi Baja Krakatau Steel Lalu Produksi Semen Khusus

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 23 Maret 2016 - 01:26 WIB

Usai Produksi Baja Krakatau Steel Lalu Produksi Semen Khusus
Ilustrasi.

CILEGON (RIAUPOS.CO) - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) siap mengoperasikan pabrik baja berteknologi blast furnace senilai 529 juta dolar AS atau sekitar Rp7 triliun pada November tahun ini. Sisa pembuangan pabrik tersebut akan diproses menjadi bahan baku semen khusus (granule) untuk kebutuhan konstruksi.

"Pabrik blast furnace menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Sudah 94 persen kami bangun. Berbeda dengan pabrik eksisting yang kami operasikan sekarang yang menggunakan gas. Ini sebagai upaya untuk menghemat biaya energi karena harga gas di Indonesia saat ini sudah mahal,’’ ujar Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar di kantornya Selasa (22/3/2016).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Konversi energi perlu dilakukan karena pabrik baja milik KS yang dibangun puluhan tahun lalu masih memakai gas yang saat itu harganya hanya 3 sen per mmbtu (million metric british thermal unit). ’’Sekarang harga gas 7,3 dolar AS dari Pertamina dan 9,6 dolar AS dari PGN (Perusahaan Gas Negara). Jauh di atas harga di negara tetangga yang hanya 4 dolar AS per mmbtu,’’ ungkapnya.

Industri baja, kata Sukandar, dianggap sebagai sektor yang eksklusif. Berbeda dengan industri pupuk yang sudah mendapatkan subsidi harga gas dari pemerintah. Pihaknya berharap pemerintah bisa merealisasikan rencana penurunan harga gas untuk industri seperti yang dijanjikan dalam paket kebijakan ekonomi. ’’Itu akan sangat membantu keuangan kami,’’ tuturnya.

Tidak ingin dalam ketidakpastian, KS siap mengoperasikan pabrik baja berteknologi blast furnace yang menggunakan bahan bakar batu bara mulai November tahun ini. Pabrik itu sangat menguntungkan karena sisa pembuangannya bermanfaat. ’’Gas buangnya itu bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar di pabrik eksisting. Jadi, mengurangi pembelian gas Pertamina dan PGN,’’ jelasnya.

Sisa pembuangan berupa granulated blast furnace slag (GBFS) akan diubah menjadi ground granulated blast furnace slag (GGBFS) untuk bahan baku semen khusus. Krakatau Steel sudah membentuk perusahaan patungan dengan PT Semen Indonesia. ’’Namanya PT Krakatau Semen Indonesia. Tapi, nanti mereknya tetap pakai Semen Indonesia supaya laku,’’ ungkapnya.

Komposisi saham dalam perusahaan baru itu, yakni Krakatau Steel 49 persen dan Semen Indonesia 51 persen. Pabrik semen tersebut membutuhkan investasi sekitar Rp 440 miliar yang dibangun di area pabrik baja Krakatau Steel di Cilegon. ’’Produk ini khusus untuk sektor konstruksi, bukan perumahan. Cocok untuk bangun jembatan, bendungan, dan lainnya. Lebih keras dari semen biasa,’’ jelasnya.(wir/c15/oki)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook