Andi Dicecar soal Ferrari

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 23 Februari 2012 - 08:32 WIB

Laporan JPNN, Jakarta

MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, Rabu (22/2) duduk selama empat jam lebih dicecar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor). Andi dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK, sebagai saksi perkara korupsi Wisma Atlet dengan terdakwa M Nazaruddin.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mengenakan batik coklat muda, Andi mulai duduk di kursi saksi sejak pukul 09.30 WIB hingga menjelang pukul 14.00 WIB. Menteri yang juga petinggi Partai Demokrat ini dicecar dengan berbagai pertanyaan, mulai soal pertemuannya dengan Nazaruddin, soal commitment fee proyek Wisma Atlet, Hambalang, hingga mobil Ferrari yang dibeli Zulkarnaen Mallarangeng alias Choel.

Di hadapan majelis hakim yang diketuai Dharmawati Ningsih itu, Andi mengaku pernah bertemu Nazaruddin. Pertemuan pertama di kantor Kemenpora sekitar awal Januari 2010. ‘’Terdakwa (Nazaruddin) pernah ketemu dengan saya, ke kantor saya. Itu awal Januari 2010,’’ kata Andi di hadapan majelis yang diketuai Dharmawati Ningsih.

Awalnya Andi menyangka hanya kalangan Komisi X DPR  saja yang datang ke kantornya. ‘’Ada pesan teman-teman dari Komisi X mau datang, akan silaturrahmi. Ternyata terdakwa (Nazaruddin) juga ada di situ,’’ sambungnya.

Dalam pertemuan itu, kata Andi, hadir Angelina Sondakh dan Ketua Komisi X DPR, Mahyuddin. Menurut Andi, pertemuan itu hanya untuk silaturahmi saja. ‘’Mau ngobrol-ngobrol, karena saya menteri baru,’’ ucapnya.

Sedangkan pertemuan kedua terjadi di Restoran Arcadia, Senayan pada Maret 2010. Dipaparkannya, dirinya tak lama hadir di pertemuan yang juga dihadiri Angelina, Mahyuddin dan Nazaruddin itu.

‘’Sampai di situ sudah mau tutup. Saya ketemu Mahyudin, Angelina dan saudara terdakwa. Karena pembicaraan sudah mau selesai, saya hanya dapat semua sepakat kalau SEA Games harus sukses,’’ ucapnya.

Majelis pun mencecar Andi dengan pertanyaan tentang proyek-proyek di Kemenpora. Termasuk tentang sertifikat untuk proyek sport center Hambalang. Sebab, Ketua Komisi X DPR Mahyuddin saat bersaksi pada persidangan sebelumnya sempat mengungkapkan bahwa Nazar pernah melaporkan tentang sertifikat Hambalang ke Andi.

Namun Andi berkelit saat dikonfrontir tentang kesaksian Mahyuddin. ‘’Saya tidak ingat betul bagaimana kalimatnya. Yang jelas mengenai sertifikat Hambalang dari staf saya, Sesmen (Wafid Muharam) kalau sertifikat Hambalang sudah selesai,’’ ucapnya.

Selain itu Andi mengaku tidak terlalu menanggapi pernyataan Nazar soal sertifikat Hambalang itu selain hanya sebagai informasi. Alasannya, Andi sudah mendapat informasi tentang sertifikat Hambalang itu dari stafnya. ‘’Karena sesuatu yang tidak penting dan saya tidak pernah menyuruh terdakwa mengurusnya,’’ kilahnya.

Baik majelis maupun JPU KPK juga menanyakan tentang commitment fee dari proyek Wisma Atlet. Sebab, Mindo Rosalina Manulang pernah mengungkapkan Permai Grup milik Nazaruddin pernah mengeliuarkan uang Rp20 miliar untuk meloloskan proyek Wisma Atlet dan sport center Hambalang. Menurut Rosa, ada aliran uang ke tim sukses Andi Mallarangeng saat kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010 silam.

Namun Andi yang pernah menjadi salah satu kandidat Ketua Umum PD pada kongres tersebut, mengaku tidak kenal dengan Rosa. ‘’Saya tidak pernah meminta. Kalau tim suskes saya yang menerima, sekali lagi siapa, kapan dan di mana? Saya ingin tahu,’’ katanya.

Mantan juru bicara kepresidenan itu juga mengaku tidak tahu jika Permai Grup adalah perusahaan milik Nazaruddin. ‘’Saya baru tahu setelah baca di media,’’ ucap menteri yang kini menjadi Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

Sedangkan anggota Tim Pembela Nazaruddin, Hotman Paris Hutapea, menanyakan soal adik kandung Andi, Choel Mallarangeng. Menurut Hotman, dirinya pernah kalah cepat dengan Choel saat membeli mobil sport mewah Ferrari jenis California.

Hotman mengungkapkan, Choel membeli Ferrari hampir bersamaan dengan adanya pengeluaran Rp20 miliar dari Permai Grup pada Mei 2010. ‘’Pernah tahu Choel beli Ferrari California warna merah seharga Rp6 miliar waktunya hampir bersamaan dengan pernyataan Rosa soal Rp20 miliar (dari Permai Grup milik Nazaruddin, red)’’ Karena adik saudara (Choel) bawa uang cash sehingga Hotman kalah dan beli dua bulan setelahnya,’’ kata Hotman.

Namun Andi hanya memberi jawaban singkat. ‘’Saya tidak pernah mengurusi mobil-mobilnya,’’ kata Andi.

Hotman juga mengejar Andi tentang pengakuan Rosa perihal menteri yang meminta fee. Sebab Rosa melalui pengacaranya, Ahmad Rifai, mengungkapkan ada menteri yang juga petinggi partai politik pernah meminta fee delapan persen. Menurut Rifai, menteri tersebut tinggal di Komplek Pejabat Tinggi, Widya Candra.

Andi memang mengakui bahwa dirinya tinggal di Widya Candra III nomor 14. Selain itu, sampai saat ini Andi mengaku tercatat sebagai Sekretaris Dewan PD. Namun ia membantah jika disebut meminta fee ke Rosa. ‘’Yang jelas bukan saya,’’ ucapnya.

Ditegaskannya, dirinya tak pernah berurusan dengan mantan anak buah Nazaruddin itu. ‘’Saya tidak kenal Rosa,’’ ucapnya.

Atas kesaksian Andi tersebut, Nazaruddin yang diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan sama sekali tak keberatan. ‘’Saya tidak keberatan,’’ kata Nazar yang duduk bersama para penasihat hukumnya.(ara/jpnn/ila)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook