DAYUN (RIAUPOS.CO) - Peremajaan sawit ini memang sudah menjadi keharusan untuk dilaksanakan. Sebab, sawit yang sekarang sudah lebih dari 25 tahun dan sudah menurun hasil produksinya. “Karena itu harus dilakukan adanya peremajaan,” kata Kadishutbun Teten Efendi, Rabu (19/1).
Diakui dia, dalam upaya untuk peremajaan kebun sawit yang ada ini, tentunya antara petani dan pihak-pihak terkait harus adanya kekompakan dan keterikatan agar adanya keseimbangan antara petani dan pemilik pabrik kelapa sawit, karena ini saling memerlukan.
Kepedulian yang dilakukan oleh koperasi masyarakat untuk mau melakukan peremajaan sawit, memberikan dampak positif, karena memang produksinya sudah menurun. “Patut menjadi pertimbangan kita dan masyarakat, hal ini agar kemiskinan tidak bertambah,” kata dia.
Sebab itu, perlu peremajaan sawit ini dilakukan agar kedepan dapat meningkatkan produksi sawit lagi guna untuk meningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Saat ini masih ada masyarakat yang belum berkenan untuk melakukan peremajaan sawit, karena beberapa hal terkait dengan masalah pengelolaannya.
“Pemkab masih melihat masyarakat belum menyadari, dianggap kebun yang ada masih berproduksi dan dikira sertifikat hak milik hilang, adanya sertifikat kebun yang belum berbalik nama, masih banyaknya sertifikat kebun yang masih menjadi jaminan bank maka memerlukan take over,’’ paparnya.(aal)
