OJK Minta Jiwasraya Jaga Stabilitas Usaha

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 22 November 2019 - 00:03 WIB

OJK Minta Jiwasraya Jaga Stabilitas Usaha
Ilustrasi logo Asuransi Jiwasraya (Istimwa)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) --  PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami gagal bayar klaim asuransi sejak tahun lalu. Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun meminta perusahaan BUMN ini untuk membenahi permasalahan tersebut.

"Jiwasraya tolong jaga kondisinya agar kondusif, kan juga sudah ada komitmen penuh antara pemegang saham dengan manajemen untuk proses penyehatan perusahaan. Ini kan pemegang sahamnya pemerintah," kata Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB 2A OJK), Ahmad Nasrullah di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (21/11).


Untuk memperkuat kondisi finansial perseroan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan upaya mencari dana segar dari investasi lewat anak usaha Jiwasraya, yakni PT Jiwasraya Putra. Saat ini, pemerintah tengah menunggu hasil proses penawaran dari pihak terkait.

"Mereka masih dalam proses, kalau berapa tanya manajemen, tapi yang saya tahu yang ikut bidding itu ada dua atau tiga," ungkapnya.

Ia menduga bahwa ketiga perusahaan tersebut bukan berasal dari dalam negeri. Namun, terkait investor asing atau bukan, hal itu tidak masalah selama dapat menjadi mesin pendorong finansial induk usaha.

"Kita strategis aja kalau ada saham yang diambil alih itukan upaya penyehatan Jiwasraya ini, due diligence (pengujian) udah dilakukan apakah wajar nilainya kami belum dapat laporan resmi dari mereka (Jiwasraya Putra)," terangnya.

Seperti diketahui, Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasangko mengakui, saat ini perseroan memang tengah menghadapi dua persoalan serius yaitu seretnya likuiditas perseroan, hingga pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC).

"Yang harus digarisbawahi bahwa kami bersama pemegang saham akan terus mencari solusi untuk dua masalah itu, dan berjuang untuk nasabah. Jadi, kami percaya para nasabah akan bersabar ketika mengetahui apa yang sedang dilakukan manajemen bersama pemegang saham," ujar Hexana, Selasa (19/11).

Terdapat lima skenario penyehatan Jiwasraya, antara lain pencarian investor strategis untuk Jiwasraya Putra, pembentukan Lembaga Penjamin Polis (LPP), pembentukan holding BUMN sektor keuangan hingga merilis produk-produk asuransi dengan menggandeng perusahaan reasuransi atau financial reasuransi (Finre).
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook