Pra Rekonstruksi Joko 84 Adegan

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 22 November 2012 - 09:45 WIB

Pra Rekonstruksi Joko 84 Adegan
Tersangka penganiayaan Briptu Joko memperagakan sebuah adegan mengarahkan senjata dan memukul dengan kayu kepada Briptu Joko yang diperagakan seorang polisi dalam pra rekonstruksi, Rabu (21/11/2012). Foto: teguh prihatna/riau pos

Laporan M ALI NURMAN, Pekanbaru

Untuk mengembangkan penyidikan kasus penganiayaan yang nyaris menewaskan Briptu Joko Fabianto (27) anggota Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polresta Pekanbaru beberapa waktu yang lalu, Polresta Pekanbaru melakukan pra rekonstruksi, Rabu (21/11) di halaman Mapolresta. Dari 25 adegan yang direncanakan, pra rekonstruksi ini berkembang menjadi 84 adegan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Ada 84 adengan yang diperagakan. Ini bertambah dari 25 yang kami perkirakan,’’ kata Kasat Reskrim, AKP Arief Fajar Satria SH SIK melalui Wakasat, AKP Melki Bharata SIK pada wartawan usai digelarnya pra rekonstruksi.

Ia menyatakan, pra rekonstruksi ini dilakukan untuk melengkapi pemeriksaan yang sedang dilakukan pihaknya terhadap tersangka yang ada di kepolisian. ‘’Ini nanti kita samakan dengan tersangka yang ada di DenPOM,’’ katanya.

Pra rekonstruksi digelar mulai pukul 13.00 WIB. Empat tersangka yang ada pada kepolisian, ZN, Brigadir IR, Brigadir FN dan Bripda SP hadir. Sementara dua orang oknum TNI masing-masing MY dan GS diperankan oleh pemeran pengganti dari kepolisian, begitu juga Joko sebagai korban. Meskipun hadir, ZN yang kedua kakinya mengalami luka tembak, hanya menunjukkan dan menyaksikan saja pra rekonstruksi ini, ia digantikan juga oleh seorang polisi yang lain.

Ada dua lokasi di dalam lingkungan Mapolresta yang digunakan untuk pra rekonstruksi ini. Ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dan halaman belakang Polresta. SPKT, digunakan sebagai lokasi peragaan peristiwa yang terjadi di rumah ZN. Sementara, parkiran belakang digunakan sebagai peragaan lokasi penganiayaan kedua, Danau Sirtu, Jalan Kubang Raya.

Pra rekonstruksi di dalam SPKT dilaksanakan tertutup. Awak media hanya bisa melihat jalannya rekonstruksi di dalam melalui celah-celah dinding kaca dan pintu SPKT itu. Rangkaian pra rekonstruksi ini, baru terlihat setelah peragaan Joko dibawa ke mobil.  Menggunakan mobil Toyota Avanza BM 1572 MD, Joko diletakkan di belakang.

Setelah Joko dinaikkan ke mobil melalui pintu belakang, FN menutup tubuh Joko menggunakan jaket. Ia lalu mengikat Joko pakai pakai sabuk pengaman. Mobil ini kemudian berangkat menuju lokasi kedua. Sebelum ke sana, mereka berhenti di tempat paman ZN. Setibanya di lokasi, sebelum Joko diturunkan, Joko sempat dipukul menggunakan kunci roda oleh ZN. Setelah itu, kunci roda itu diletakkan di antara bangku depan dan belakang yang terlipat.

Selanjutnya, sandaran kepala kursi tengah mobil ini dicabut oleh ZN dan bagian runcingnya akan dihantamkan ke kepala Joko, namun ini ditahan. Di dalam mobil ini, terlihat mereka juga menggunakan sabu-sabu yang dibawa oleh FN. Pemakaian sabu-sabu ini diawali oleh IR.

Sesampai di lokasi, masih di bagasi mobil, Joko terbaring, kakinya di atas ke tempat duduk tengah sedangkan kepala tertengadah ke belakang. Di sini, ZN sambil memegang kayu balok, bilang, ‘’Kuhancurkan kepala kau, lalu kumutilasi kau’’ kepada Joko. Saat itu, Joko sempat lari.

Joko lalu dikejar oleh FN dan ZN yang masih membawa kayu. Joko lalu ditangkap. FN mencekik dan ZN menahan kaki Joko. Ketika Joko lari IR turun dan menyusul kedua temannya. Joko yang dicekik lalu berontak. Ia mau memukul IR yang yang datang saat itu. Namun, ia malah yang dipukul IR hingga jatuh. Di sini Joko lalu merangkak ke kolam. Melihat hal ini, ZN meminta kepada GS untuk mengambil samurai. Samurai ini sempat diayunkan sekali oleh ZN pada Joko. Setelah itu samurai yang dipegangnya terjatuh. Setelah adegan ini, ada beberapa adegan lain yang diperankan mereka. Hingga akhirnya mereka meninggalkan Joko di sana.

Terkait pra rekonstruksi ini, Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar mengatakan pihaknya ingin mendapatkan gambaran pasti kejadian penganiayaan ini. ‘’Ini akan diperjelas lagi dengan rekonstruksi,’’ ujar Adang. Dikatakannya pula, hasil penyidikan yang dilakukan pihaknya terkait penganiayaan terhadap Joko sudah sejalan dengan proses yang dijalankan Den POM TNI AD.

Selain empat tersangka yang diamankan saat ini, Adang mengatakan pihaknya masih memburu satu orang lagi yang yang diduga mengetahui kejadian ini. Sementara itu, terkait narkoba yang melatarbelakangi kasus ini, ia menyebutkan sudah dibentuk tim untuk itu. ‘’Untuk saat ini, kita akan fokus pada penganiayaannya. Narkobanya tidak akan kita kesampingkan. Yang jelas semua akan kita ungkap,’’ tegasnya.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook