EKONOMI-BISNIS

Jokowi: Tak Mau Gabung TPP, Produk Indonesia Kena Pajak 20 Persen

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 22 Januari 2016 - 16:35 WIB

Jokowi: Tak Mau Gabung TPP, Produk Indonesia Kena Pajak 20 Persen
Presiden RI Joko Widodo

WONOGIRI (RIAUPOS.CO)-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjadikan infrastruktur sebagai prioritas. Ini mencakup mulai dari proyek jalan hingga sampai Papua, bandara, rel, hingga kereta api cepat dibangun. Mengapa begitu?

"Saat ini era kompetisi, era persaingan, antar individu, antar kota, antar provinsi, antar negara. Sudah tak bisa kita tolak lagi. MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) sudah masuk awal tahun 2016 ini," tegas Jokowi ketika meluncurkan Program Investasi Menciptakan Lapangan Kerja Tahap III dan Peresmian Pabrik PT Nesia Pan Pacific Clothing, serta Peresmian Akademi Komunitas Industri TPT (tekstil dan produk tekstil) Surakarta, Jumat (22/1/2016).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Acara ini dilaksanakan di Wonogiri, Jawa Tengah. Pada acara tersebut hadir juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Jokowi juga menjelaskan masalah Trans Pacific Partnership (TPP) yang sedang dibahas pemerintah Indonesia, apakah Indonesia harus ikut serta atau tidak. TPP ini menurut Jokowi merupakan perjanjian perdagangan bebas yang diprakarsai oleh Amerika Serikat (AS).

"Begitu saya bilang saya tidak mau ikut TPP, barang kita ke sana masuk kena (pajak) 20 persen, barang kita nggak bisa bersaing. Ini fakta yang kita hadapi," tegas Jokowi.

Oleh karena itu, persaingan atau perdagangan bebas tak bisa dihindari. Indonesia harus bisa bersaing untuk menang. Caranya melalui infrastruktur dan juga peningkatan skill/keahlian tenaga kerja.

Melalui infrastruktur, biaya logistik akan murah, dan harga barang juga turun. Untuk tenaga ahli (skill), Jokowi menegaskan, dirinya menghargai program investasi menciptakan Lapangan Kerja Tahap III dan Peresmian Akademi Komunitas Industri TPT (tekstil dan produk tekstil).

"Tanpa itu kita Indonesia pasti ditinggal negara-negara lain, orang nggak mau masuk ke Indonesia, mereka memilih Vietnam dan negara-negara lain yang lebih punya daya saing," kata Jokowi.

"Inilah kenyataan dan fakta yang harus kita hadapi bersama dan harus kita benahi, kita perbaiki. Tidak ada cara lain kalau kita mau survive memenangkan persaingan," tutupnya.

Laporan : dtfinance

Editor    : Aznil Fajri









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook