2014, Ekonomi Riau Diprediksi 8 Persen

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 21 Desember 2013 - 09:51 WIB

 2014, Ekonomi Riau Diprediksi 8 Persen
CEO Anang Basuki dan Chief Economics BNI Wilayah Padang Edi Aryanto diapit Eep Syaifulloh Fatah dan Ryan Kiryanto pada saat memberi pemaparan di BNI Economic Outlook 2014 di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (18/12/2013). Foto: BNI

PEKANBARU (RP) - PT BNI Tbk Wilayah Padang (Riau, Sumbar dan Kepri) optimis pertumbuhan ekonomi Riau 2014 masih di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. BNI memprediksikan pertumbuhan ekonomi Riau akan mencapai 7,5 persen hingga 8 persen.

Hal ini dipaparkan Chief Economic BNI Regional Wilayah Padang Edi Aryanto dalam BNI Outlook 2014 yang diselenggarakan di Hotel Pangeran, baru-baru ini. Dikatakan, ada beberapa faktor yang mendorong pencapaian pertumbuhan perekonomian ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di antaranya karena iklim investasi yang masih kondusif dan bagus akibat kondusifnya kondisi politik di Riau tahun 2014. “Ini bisa dilihat dari pengalaman pemilihan kepala daerah (pilkada) yang berlangsung di Riau yang aman-aman saja dan tidak memberikan kesan negatif,” ucapnya.

Stabilitas politik memberikan kenyamanan orang untuk terus berinvestasi di Riau tahun 2014. Tren perekonomian dunia yang mulai membaik juga akan berpengaruh pada pertubuhan ekonomi Riau tahun depan.

Selain itu, katanya, faktor lain yang mempengaruhi adalah upah minimum provinsi (UMP) di Riau yang relatif aman atau tidak ada demo seperti yang terjadi di beberapa provinsi lain. Kondisi ini membuat pengusaha dalam menetapkan biaya produksi stabil tanpa polemik dan tentunya akan sangat merangsang iklim investasi.

 “Eropa dan Amerika kondisi ekonominya mulai membaik, ketika zona ini membaik maka ekspor Riau pun akan membaik,” terangnya.

Selain itu, tambah Edi, faktor yang tidak kalah penting adalah upaya meningkatkan belanja masyarakat di momen pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg) di tahun 2014.

Dua kali momen pemilihan ini diperkirakan akan mendongkrak 1-2 persen belanja negara. Namun begitu, kata Edi, pertumbuhan ekonomi Riau pada 2014 juga memiliki tantangan berat. “Ada dua faktor utama yang wajib diwaspadai. Yakni faktor krisis listrik dan persoalan kabut asap,” katanya.

Sementara itu, CEO BNI Wilayah Padang Anang Basuki saat konferensi pers Event Economic Outlook 2014 menjelaskan, BNI memiliki kewajiban moril terhadap para nasabah agar mampu memandang kondisi ekonomi Riau, khususnya di tahun 2014.

Diharapkan para nasabah BNI, baik kreditur maupun debitur pun akan jeli saat akan melakukan investasi. Di acara itu, BNI juga menghadirkan dua pembicara nasional yakni Chief Economics BNI Pusat Ryan Kiryanto dan pengamat politik nasional Eep Saifulloh Fatah.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook