Plastik Ditopang Pertumbuhan Industri Mamin

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 21 November 2018 - 11:35 WIB

SURABAYA (RIAUPOS.CO) - Perekonomian yang relatif stabil berimbas positif kepada keperluan plastik dalam negeri. Terutama berkaitan dengan terus tumbuhnya jumlah industri yang menggunakan bahan baku plastik dalam kegiatan produksi.

Wakil Ketua Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik (Inaplas) Budi Susanto Sadiman mengatakan, permintaan plastik hingga akhir tahun ini ditargetkan tumbuh sekitar 5 persen atau mencapai 6 juta ton. ’’Meski terjadi kenaikan harga seiring dengan naiknya harga minyak bumi, industri ini masih mencatatkan kinerja yang sesuai dengan harapan,’’ ujarnya, Selasa (20/11).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hingga kuartal ketiga tahun ini, permintaan plastik mencapai 5,9 juta ton. Menurut Budi, salah satu industri yang cukup banyak menyerap produksi bahan baku plastik adalah makanan dan minuman (mamin). Kontribusi sektor tersebut terhadap permintaan plastik sekitar 30 persen. ’’Plastik digunakan sebagai kemasan. Jadi, sektor mamin sangat menopang petumbuhan plastik karena penyerapannya memang cukup besar,’’ jelasnya.

Selain itu, penggunaan plastik yang cukup tinggi berasal dari produksi peralatan rumah tangga dan transportasi. Kontribusinya hampir 30 persen. Disusul pembuatan bahan bangunan seperti pipa plastik yang menyumbang 25 persen. Kelompok elektronik dan otomotif ikut berkontribusi dalam permintaan plastik sebesar 15 persen.

Budi menyatakan, pada 2019 yang merupakan tahun politik, permintaan plastik diprediksi terkerek. Aktivitas pemilu akan meningkatkan konsumsi makanan dan minuman olahan. ’’Itu berarti konsumsi plastik untuk kemasan mamin otomatis ikut naik,’’ terangnya. (car/c4/fal/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook