EKONOMI - BISNIS

Tidak PHK, Jasa Marga Malah Angkat Outsourcing Jadi Pegawai Tetap

Ekonomi-Bisnis | Rabu, 21 Oktober 2015 - 13:02 WIB

Tidak PHK, Jasa Marga Malah Angkat Outsourcing Jadi Pegawai Tetap
foto:rmol

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ditengah memburuknya kondisi ekonomi dan banyak perusahaan dihantui pemutusan hubungan kerja (PHK) masal, tindakan yang dilakukan oleh manajemen PT Jasa Marga Tbk patut diacungi jempol. Bukannya mem-PHK, malah menaikkan status 2.400 karyawannya yang selama ini dipekerjakan sebagai tenaga outsoucing menjadi pegawai tetap.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berhasil membukukan laba bersih Rp 1,4 triliun pada 2014 ini, melalui anak usahanya, PT Jasa Layanan Operasi (JLO) memastikan pengangkatan sedikitnya 2400 karyawan alih daya itu menjadi pegawai tetap untuk memberikan kepastian kerja bagi pekerja tol, sekaligus perbaikan kesejahteraan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Hingga saat ini ada sekurangnya 2.400 tenaga alih daya menjadi pegawai tetap yang akan bekerja mendukung pengoperasian jalan tol, baik di Jabotabek maupun di luar Jabotabek," kata Direktur Utama PT JLO Septerianto Sanaf di Jakarta, Selasa (20/10).

Penegasan tersebut disampaikan menjawab rencana penolakan sebagian karyawan yang belum bersedia diangkat menjadi pegawai tetap di PT JLO melalui sejumlah aksi unjuk rasa pada akhir bulan ini. Mereka menolak karena selama ini bekerja sebagai tenaga alih daya pada PT Jalan tol Lingkarluar Jakarta (PT JLJ).

Sanaf melanjutkan, langkah pengangkatan tersebut berdasarkan ketentuan yang diatur oleh Pemerintah bahwa tenaga kerja pengumpulan tol harus merupakan pegawai tetap dan tidak diperkenankan merupakan tenaga alih daya dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT).

Untuk mendukung langkah itu, kata Sanaf, Jasa Marga telah membentuk PT JLO untuk menjadikan tenaga alih daya menjadi karyawan tetap di PT JLO.

Menurutnya, dibentuknya PTJLO ini juga merupakan bagian dari upaya mendukung program Pemerintah 1.000 km jalan tol dan untuk meningkatkan pelayanan.

Dengan terbentuknya perusahaan baru yang khusus memberikan jasa layanan pengoperasian jalan tol, tenaga alih daya pengumpulan tol diangkat menjadi pegawai tetap.

"Langkah ini juga memberikan kepastian kerja bagi tenaga alih daya pengumpul tol sekaligus perbaikan kesejahteraan," kata Sanaf.

Sebelumnya, Presiden Aspek Indonesia Mirah Sumirat dalam keterangannya, menyebut penolakan dilakukan karena PT JLO akan mengambil alih operasional ruas tol Pondok Pinang - Kampung Rambutan karenanya, mereka merasa dibohongi oleh manajemen.

"Selama ini, telah dikelola dengan sangat baik oleh PT JLJ dan memberikan keuntungan maksimal kepada PT Jasa Marga, Tbk," kata Mirah.

Pendapatan PT JLJ, lanjut Mirah, selama ini sangat baik, dan mampu memberikan keuntungan kepada Jasa Marga sebesar Rp 1,602 triliun (2012), Rp 1,336 triliun (2013), Rp 1,402 Triliun (2014). "Sehingga tidak ada urgensinya membentuk PT JLO," katanya.(rmol)

Laporan: RMOL

Editor: hasan hanafi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook