PEKANBARU (RP) — Pertemuan seluruh stakeholder terkait penyatuan persepsi dalam mendukung pengelolaan Blok Siak oleh Riau Petroleum sebagai perwakilan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dinilai sudah tepat.

Sebab akan lebih baik jika dikelola daerah karena tentu saja banyak keuntungan yang bisa diraih.

Demikian diungkapkan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit kepada Riau Pos, akhir pekan lalu di Kantor Gubernur Riau.

Sehari usai pertemuan dalam rangka harmonisasi dengan kabupaten dan pemprov tersebut diharapkannya dapat disepakati komitmen bersama dalam mendukung Riau Petroleum.

“Tidak ada yang perlu direbutkan, yang jelas semua pihak tersebut dapat bersinergi dan terus bermusyawarah demi mencapai mufakat,” ungkapnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Mambang, sebab antara Pemprov dan Pemkab Kampar, Rohul, Bengkalis dan Rohil sama memasukkan proposal untuk mengelola Blok Siak yang memiliki potensi Migas di empat kabupaten tersebut.

“Sebenarnya akan lebih baik jika dikelola daerah, dan untuk merebutnya tentu perlu proses dan kemampuan yang harus didukung bersama,” sambungnya.

Sementara itu Asisten II Setdaprov Riau, Emrizal Pakis memaparkan akan lebih baik memang jika potensi SDA yang dimiliki Riau bisa dikelola sebaik-baiknya dan dimanfaatkan bersama kepentingan masyarakat.

“Melalui BUMD, sebenarnya akan lebih baik dikelola. Karena laba bisa dimanfaatkan dan dinikmati oleh daerah. Kalau swasta, tentu menjadi miliki perusahaan saja,” paparnya.

Disinggung mengenai penurunan produksi dan lifting migas yang cenderung turun jika dikelola daerah. Seperti Blok Langgak yang dikelola SPR, sambung Emrizal sebenarnya semua berada di efektifitas dan pembenahan kinerja.

Jika hal tersebut dapat diperbaiki, maka ia yakin pemprov melalui Riau Petroleum bisa mengelola dan memberikan kontribusi positif bagi daerah.(egp)