PT Bumi Kampar Sarana Energi Siap Kelola

Ekonomi-Bisnis | Senin, 21 Oktober 2013 - 09:28 WIB

KAMPAR (RP) - Kasak kusuk siapa yang bakal mengelola Blok Siak pasca habisnya kontrak PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), mulai ramai.

Pemprov Riau terang-terangan akan menyodorkan PT Riau Petroleum untuk mengelola ladang minyak yang berada di Lindai field di Kabupaten Kampar dan Batang field di Rokan Hilir itu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Ini diketahui setelah pekan lalu Pemprov Riau mengundang Pemkab Kampar dan Rokan Hilir, Bengkalis dan Rokan Hulu untuk membicarakan pengelola blok itu di Kantor Gubernur Riau di Pekanbaru.

Dalam pertemuan itu, Pemprov Riau minta supaya empat kabupaten ini memberikan surat dukungan kepada PT Riau Petroleum untuk mengelola blok itu kelak. Surat dukungan itu mesti sudah sampai ke Pemprov Riau paling lambat sepekan setelah pertemuan itu.

Inilah yang kemudian membikin Direktur PT Bumi Kampar Sarana Energi (BKSE), Ahmad Halin berang.

‘’Kalau saja kami tak pernah dikadali, kami mau-mau saja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Riau yang mengelola blok itu. Tapi setelah kami dibohong soal Blok Langgak, maaf, kami tak mau blok itu dikelola oleh perusahaan milik Pemprov Riau. Kami bisa kelola sendiri, kok,’’ kata Halin, Ahad (20/10) sore di Bangkinang.

Cerita Halin, waktu Blok Langgak akan dikelola oleh PT Sarana Pembangunan Riau (SPR) Pemprov Riau, Kampar dan Rokan Hulu membikin kesepahaman yang intinya, setelah setahun SPR beroperasi, BUMD milik Kampar dan Rokan Hulu bakal diajak berunding lagi soal komposisi saham di SPR.

‘’Setelah empat tahun berjalan, kesepahaman itu tak ada dilaksanakan sama sekali. Lantaran pelaksanaannya tak ada, praktis Kampar dan Rohul tak dapat apa-apa dari aktivitas di ladang minyak yang menghasilkan 600 barrel per day itu. Jadi untuk apa Kampar kasih dukungan untuk blok Siak,’’ ujar Halin kesal.

BKSE yang notabene milik Pemkab Kampar itu kata Halin sangat siap untuk mengelola blok Siak itu. Tahun lalu katanya Kampar dan Rokan Hilir sudah membikin kesepahaman untuk mengelola.

Kemudian Kampar sendiri, sudah pula berkirim surat ke Kementerian ESDM soal kesiapan Kampar mengelola blok itu. ‘’Jadi soal administrasi, kami sudah jalan sejak tahun lalu,’’ katanya.  

Pada 17 November nanti, kontrak karya PT CPI akan berakhir di Blok Siak. Blok yang terdiri atas Lindai field di Kabupaten Kampar dan Batang field di Kabupaten Rokan Hilir.

Sampai sekarang, blok ini masih menghasilkan antara 2000-2500 barrel per hari. Sebanyak 1.500 barrel di Lindai field, sisanya di Batang field. (adv)   









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook