Pasokan Singkong Tersendat, Bisnis Hilir Medco Terhenti

Ekonomi-Bisnis | Senin, 21 Oktober 2013 - 07:21 WIB

JAKARTA (RP) - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) kehilangan tambahan pendapatan dari bisnis hilir. Gara-gara pasokan singkong tersendat, PT Medco Ethanol Lampung (MEL), salah satu anak perusahaan MEDC berhenti produksi.

Direktur Utama MEDC, Lukman A Mahfud, dalam keterbukaan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan kemarin mengatakan MEL merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan dan produksi ethanol dan dimiliki sepenuhnya oleh PT Medco Downstream Indonesia, salah satu anak perusahaan MEDC bergerak di sektor hilir.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

      

 "(MEL) telah menghentikan dan menutup kegiatan operasi kilang ethanol pada tanggal 16 Oktober 2013 karena tidak mencukupinya pasokan bahan baku yang berkesinambungan," ujarnya.

    

Bahan baku dimaksud adalah singkong dan tetes tebu untuk produksi ethanol. Dengan ditutupnya operasi kilang tersebut, kata Lukman, MEDC tidak lagi memiliki unit usaha yang beroperasi di sektor hilir, kecuali kepemilikan minoritas di PT Puma Medco Petroleum yang merupakan unit usaha penjualan dan distribusi high speed diesel.

"Dengan demikian PT Medco Downstream Indonesia dan anak-anak perusahaannya tidak lagi beroperasi di sektor hilir," ucap Lukman.

    

Apa dampaknya terhadap kinerja dan keuangan MEDC dari penghentian kegiatan operasi tersebut, menurutnya, akan dilakukan penyesuaian dalam laporan keuangan 2013. MEDC akan melakukan reklasifikasi atas beberapa akun anak perusahaan terdampak dalam laporan keuangan perseroan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 58 mengenai Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

       

Sepanjang semester pertama 2013 MEDC membukukan laba bersih sebesar USD 5,10 juta atau 54,5 persen dibandingkan USD 11,22 juta pada periode sama 2012. Penurunan kinerja perusahaan Arifin Panigoro itu disebabkan penurunan pendapatan menjadi USD 428,53 juta dibandingkan USD 459,48 juta pada semester pertama tahun lalu. (gen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook